Beranda MEDIA CREATIVE 100 Tahun Kelahiran Sang Ayah, Hood Bersaudara Luncurkan Buku “Hood Points”

100 Tahun Kelahiran Sang Ayah, Hood Bersaudara Luncurkan Buku “Hood Points”

Tanjungpinang – Dalam sebuah acara penuh nuansa haru di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman, Jalan Haji Agus Salim, Tanjungpinang. Provinsi Kepulauan Riau. Hood Bersaudara memperingati seratus tahun kelahiran sang ayah melalui peluncuran buku berjudul “Hood Points”.

Acara ini bukanlah pesta perayaan biasa, tasyakuran, maupun reuni keluarga semata, melainkan sebuah momentum untuk mengenang dan meneruskan warisan nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh seorang ayah yang berjasa bagi keluarganya.

Di balik gemuruh tepuk tangan dan suasana penuh keintiman tersebut, pada Sabtu malam (25/6/2025), keluarga Hood Bersaudara—yang terdiri dari enam saudara, yaitu Herizal, Huzrin, Herman, Hardi, Husnizar, dan Hendri—memilih cara yang sangat unik untuk menghormati 100 tahun kelahiran ayah mereka. Dalam buku “Hood Points”, mereka mengabadikan empat nilai utama yang telah menjadi kompas moral dalam kehidupan ayah mereka: Hardworking (Bekerja Keras), Optimistic (Optimis), Outstanding (Unggul), dan Dedication (Dedikasi).

Pada momen peluncuran yang berlangsung dengan kehangatan dan keautentikan, Hardi Selamat Hood, sebagai penulis utama buku, berbicara di depan hadirin dengan nada yang lembut namun penuh semangat. Ia menuturkan bahwa melalui buku inilah, generasi penerus—baik anak-anak maupun cucu-cicit sang ayah—diharapkan dapat mengenal sosok ayah mereka tidak hanya dari cerita lisan atau kenangan, melainkan melalui nilai-nilai kehidupan yang telah ia tanamkan secara konsisten.

Meskipun Hood bin Dahlan tidak tercatat sebagai tokoh besar dalam buku sejarah nasional atau diabadikan sebagai nama jalan, baginya, ia merupakan simbol nilai keluarga. Sebagai kepala desa di Sungai Ungar, Kundur, ia selalu menunjukkan sikap rendah hati dan ketekunan dalam bekerja, serta memperlihatkan teladan tentang kesederhanaan, pantang menyerah, dan komitmen terhadap amanah.

Acara tersebut bukan hanya diwarnai oleh peluncuran buku, tetapi juga menjadi perayaan budaya keluarga yang menginspirasi. Penampilan dari berbagai generasi—mulai dari anak-anak hingga cucu—dengan persembahan puisi, nyanyian, tarian, dan diskusi, menggambarkan betapa besar pengaruh nilai-nilai ayah mereka yang terus hidup dan berkembang. Bahkan, figur-figur publik seperti Wakil Wali Kota Tanjungpinang, tokoh budayawan, dan beberapa akademisi turut hadir, menyaksikan betapa kekuatan nilai-nilai kekeluargaan dapat menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam suasana yang harmonis dan penuh makna.

Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah penampilan Ustad Derry Sulaiman, yang tidak hanya menyampaikan ceramah tetapi juga menampilkan lukisan kaligrafi di panggung serta membawakan lagu-lagu religi. Penampilan ini semakin menguatkan pesan bahwa buku “Hood Points” adalah lebih dari sekadar memoar; ia adalah sebuah pedoman moral yang relevan untuk diteruskan ke generasi berikutnya, di tengah arus modernisasi yang kerap mengikis nilai tradisional.

Para peserta acara mengungkapkan kekaguman dan penghayatan mendalam terhadap upaya kreatif keluarga Hood Bersaudara dalam melestarikan ingatan dan nilai-nilai sang ayah. Seorang pejabat yang hadir menyatakan, “Acara malam ini adalah bukti nyata betapa kekuatan nilai kekeluargaan dan kreativitas dalam merayakan sejarah pribadi bisa menyatu untuk membentuk identitas bersama.”

Dengan terbitnya buku “Hood Points”, keluarga ini telah menciptakan sebuah dokumentasi yang tidak hanya mendongengkan kisah sang ayah, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk terus menanamkan nilai kerja keras, optimisme, keunggulan, dan dedikasi dalam kehidupan sehari-hari. Warisan seorang ayah, yang telah menginspirasi keluarga dan komunitasnya selama satu abad, kini diabadikan dalam lembar demi lembar tulisan yang menjadi kompas moral dan identitas keluarga. (Anwar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini