Sumatera Utara

4 Bocah Dituduh Maling Tandanan Buah Sawit, Diarak dan Dihinakan Para Petugas Perusahaan

Onlinekoe.com | Sergai, Sumatera Utara – Telah terjadi Penangkapan pada Kamis sore sekira pada pukul 17:00 WIB, Anak-anak yang membawa tandanan buah sawit di berhentikan oleh Oknum petugas Kebun berpangkat Aiptu Jhonson Lumban Siantar yang sudah bertugas di Satuan Brimob Tebing Tinggi dengan cara tidak mencerminkan seorang Petugas yang sebagian pengayom masyarakat.

Dari keterangan salah satu anak Mhd. Pasha Ananta (16) menjelaskan, “Kami di stop sekitar pukul 18:00 WIB, ada salah satu oknum menyetop mereka di Jalinsum Medan-Sei Rampah, tepatnya didepan Gang Sampoerna, lalu oknum tersebut menghubungi petugas-petugas Jaga malam perkebunan PT. Indah Ponjtan.”

Tidak butuh waktu lama puluhan centeng dan Petugas BKO menanyai anak-anak tersebut dengan pertanyaan sembari di memvidiokan pertanyaan-pertanyaan mereka.

Dengan puluhan petugas centeng mengarak 4 orang bocah tersebut yang dituduh telah mencuri milik PT. Indah Ponjtan, anak-anak tersebut diarak dari lokasi penangkapan sampai depan rumah keluarga dari salah satu bocah tersebut yang berada di Dusun 2 Desa Sei Sijenggi, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai pada Jum’at pagi, (26/11/21).

Dari hasil Komfirmasi wartawan di rumah Ibu Rohayati kepada ke 4 orang anak tersebut adalah M. Dimas Prayoga (16) anak dari Rubianto (44), M. Pasha Ananta (15) anak dari Agus Mila (38), M. Yusri Ramadhan (16) anak dari Ridayanti (39), Dimas Prasteo (15) anak dari Rahmad (41).

Menurut salah satu orang tua bocah Rohayati (42) istri dari bapak Rahmad yang dituduh mencuri mengatakan, “Anak saya masih duduk di sekolah Menengah Pertama (SMP) di Perbaungan tidak terima di tuduh mencuri Buah Sawit.”

“Ini hari dia tidak mau sekolah, takut diejek maling sama kawan-kawan di sekolah,” ucap Rohayati.

Orang tua dari Dimas melanjutkan, “Saya merasa sakit hati dan keberatan dengan tindakan dari oknum-oknum petugas keamanan perkebunan terhadap mental dan psikis anak, dengan memvonis bahwa sebagai pencuri.”

“Kami dari keempat orang tua dari anak-anak akan menuntut atas tindakan yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut tersebut mengganggu mental dan malu dengan mereka kepada teman-teman sekolah dan masyarakat sekitarnya” tegasnya.

“Hari ini mereka tidak sekolah, karna malu dan takut menjadi ejekan teman-teman sekolahnya, saya sebagai salah orang tua dari satu anak yang dituduh mengharapkan agar petugas -petugas tersebut bersikap gentelman dan meminta maaf dengan Lewat Facebook, seperti yang dilakukan mereka memuat foto-foto anak kami di sosmed Facebooknya,” tandas Rahmat kepada wartawan di kediamannya.

Dari hasil informasi di lokasi belum ada perwakilan dari petugas-petugas tersebut menemui pihak keluarga dari ke 4 anak yang di tuduh mencuri tersebut.

(Js.01)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *