Ragam

71 Siswa SMK Bolos Ngompreng Truk ke Brobudur Dipulangkan Polisi

Onlinekoe.com, Bogor — Sedikitnya 71 siswa dari enam SMK swasta di Kota Bogor bolos dipulangkan Polisi, Mereka berangkat dari Bogor, Selasa (10/9), menggunakan bus. Di tengah perjalanan, mereka ”mengompreng” truk hingga berganti beberapa kali, Tujuan berwisata ke Candi Borobudur Jawa Tengah.

Polisi menangkap mereka di Kecamatan Kemrajen, Banyumas,Jawa Tengah. Puluhan siswa itu berasal dari enam SMK swasta di Kota Bogor masing masing, 33 siswa SMK YAPIS. 8 siswa dari SMK Mekanika. 3 dari SMK Yatek. 3 dari SMK YKTB. 14 siswa dari SMK Wijaya Kusuma dan 10 siswa SMK Tridaya.

Mereka ingin berlibur dengan cara memberhentikan truk untuk mencapai tujuan. Puluhan siswa ditangkap Polisi di kawasan Kecamatan Kemrajen, Banyumas. Usai pembinaan disana, mereka dipulangakan dan tiba di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, Jumat (13/9).

“Puluhan siswa itu berangkat Selasa, 10 September ingin wisata ke Candi Borobudur, dengan Bus dari Bogor ditengah jalan berpindah beberpa kali, dengan cara mengompreng. Kamis pagi 12 September, mereka nyetop truk besar di Kemrajen tujuan candi Brobudur, mereka diamankan Polres Banyuwangi,” kata Kasat Binmas Polres Bogor, AKP Doddy Rosjadi.

Setelah ditangkap kata Doddy para siswa dibawa ke Polres Banyumas untuk dilakukan pembinaan. Sebelum dipulangkan pada Jumat dini hari pukul 01.00 WIB, menggunakan dua unit bus Polres Banyumas ke Dinsos Kabupaten Bogor.

“Hasil pemeriksaan ternyata mereka hanya membawa uang Rp 150 ribu per-orang, atas inisiatif mereka sendiri. Tanpa sepengetahuan orang tua dan sekolah,” kata Doddy.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Bogor, Dian Mulyadiansyah menjelaskan, aksi dilakukan pelajar ini tidak dibenarkan.

“Puluhan siswa itu sekolahnya di Kota Bogor, tapi domisili di kabupaten. Bila bekal mereka habis, dikhawatirkan akan berbuat tak terpuki disana, meski tidak ditemukan senjata tajam,” tutur Dian.

Dian menjelaskan mereka memiliki alasan berbeda kepada orang tuanya. “Ada yang bilang study tour, ada yang beralasan latihan dasar kepemimpinan. Intinya mereka bohong. Beberapa dijemput orang tuanya dan banyak yang dijemput pihak sekolah,” jelas Dian. (Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *