NASIONAL

Gerak Gama, Mengajak Tolak Politik Dinasti yang Merusak Demokrasi

Jakarta – Gerak Gama (Gerakan Rakyat Galang Kemajuan) menyelenggarakan diskusi nasional dengan tema Gerak Cepat Menuju Indonesia Emas 2045, pada tanggal 20 November 2023 di Hotel Sofyan Betawi, Menteng.

Dalam diskusi politik akal sehat ini untuk mencapai kejayaan Indonesia Emas di tahun 2045 sebagaimana yang dicita-citakan bersama dan menjadi idaman kaum milenial Indonesia karena Indonesia akan dianugerahi bonus demografi maka bangunan menuju kesana harus berawal pada pemilu 2024 nanti.

Karena kalau pemilihan presiden tidak menggunakan politik akal sehat dan hati nurani, maka tidak menutup kemungkinan justru akan masuk kelubang kehancuran.

Hal ini disampaikan ketua umum Gerakan Rakyat Galang Kemajuan, Afifudin dalam diskusi nasional, Afif menyampaikan kalau demokrasi menjelang Pemilu 2024 harus menghasilkan kepemimpinan yang bagus berdasar azas meritokrasi.

Lanjut Afif, Rakyat Indonesia harus cerdas memilih pemimpinnya bukan karena pada kepentingan diri dan kelompoknya semata apalagi berdasar hal-hal yang bersifat transaksi karena persoalan bangsa ditengah percaturan global semakin kompleks makanya butuh kepemimpinan yang kuat, tegas dan bersih serta memiliki rekam jejak yang bagus bukan atas rekayasa aturan atau pernah terlibat dalam urusan HAM dan juga pernah memainkan politik identitas.

Hal senada disampaikan oleh pembicara diskusi politik akal sehat yang diselenggarakan oleh Gerak Gama, Dr. Wishnu Dewanto, SH, MH, sebagai pengamat hukum tata negara, Wishnu Dewanto menjelaskan bahwa Demokrasi menuju pemilu 2024 banyak keanehan yang menabrak undang-undang dan memaksakan kepentingan melalui instrumen kekuasaan.

Yang membuat semua rakyat menjadi curiga terhadap pelaksanaan pemilihan capres cawapres 2024 adalah ketika ada skenario pemanfaatan kekuasaan untuk kepentingan penguasa, tentu ini melanggar hukum konstitusi juga menabrak nilai dan etika. Padahal politik dan hukum tidak lepas dari nilai dan etika.

Makanya untuk bisa melaksanakan pemilu yang aman dan damai harus terlebih dulu bisa melaksanakan pemilu secara jujur dan adil berdasar aturan hukum yang ada serta harus sesuai dengan nilai dan etika dari sebuah bangsa yang beradab.

Pembicara lain seperti Danang Girindrawardana yang merupakan ketua Relawan KERAPU juga sangat geram dengan keterlibatan oknum oknum penyelenggara negara yang masih terlibat dalam pemenangan pada calon tertentu, hal ini tentu sangat menodai demokrasi, padahal kita semua sudah sepakat semenjak reformasi 98 bahwa konstitusi dan demokrasi harus dijunjung tinggi.

Diskusi politik akal sehat dihadiri pembicara lain, seperti Dr. Dian Assafri yang mengajak semua anak muda harus total melawan rezim yang mengkhianati demokrasi, juga Hari Purwanto yang merupakan Direktur Eksekutif Study Demokratik Rakyat dan aktifis 98 mengajak untuk turun kembali ke jalan, begitu juga Julia Putri Noor dan Angrondewi Intan Windarti sebagai aktifis perempuan dan gen Z yang menyerukan pentingnya keterlibatan perempuan dan juga kaum muda khususnya milenial dam gen z agar melek politik supaya keberadaan anak-anak muda tidak hanya dijadikan obyek politik perolehan suara semata mengingat jumlah milenial dan gen z mencapai 60% hak suara yang diperebutkan.

Moderator Diskusi Politik Akal Sehat, Apriyansyah yang juga sekretaris jenderal GERAK GAMA menutup acara dengan kesimpulan bahwa demokrasi menuju 2024 harus sama-sama dikawal agar tidak terjadi pelanggaran dan kecurangan.

Acara diskusi politik akal sehat dihadiri ratusan peserta yang terdiri dari beberapa relawan Ganjar Mahfud, mahasiswa dan pemuda dari kaum milenalian dan gen z serta para aktifis masjid.

Diskusi diakhiri dengan penyatuan tekad dan pikiran untuk menentukan pilihan pada capres cawapres 2024 yang mumpuni dan amanah, dan dijatuhkan pilihannya pada Ganjar Mahfud sehingga ditutup dengan dukungan ke Ganjar Mahfud menuju Pilpres 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *