InternasionalINTERNATIONALSumatera Barat

Program Entaskan Kemiskinan Dilirik, BRAC International Gandeng Mahyeldi ke India

Onlinekoe.com | India – Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, didampingi Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi dan Kepala Dinas Kesehatan Lila Yanwar, diberangkatkan oleh Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) International ke India.

Keberangkatan tersebut untuk melihat langsung pelaksanaan program pengentasan kemiskinan berbasis graduasi di negara tersebut. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas kesepakatan awal kerjasama atau Letter of Inten (LoI) antara Pemprov Sumbar dengan BRAC International.

Mahyeldi mengatakan, bahwa BRAC International adalah organisasi pembangunan internasional yang berdiri pada 1972 yang fokus pada program penanganan kesenjangan dan kemiskinan.

Dalam rangka kerjasama penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia, BRAC International mengajak Pemerintah Indonesia untuk melihat langsung pelaksanaan program penanganan kemiskinan ekstrem di India.

“Kita disambut oleh Duta Besar Indonesia untuk India, Ibu Ina Hagniningtyas Krisnamurthi, serta Wakil Duta Besar Bapak Masni Mirza,” kata Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (1/12/2023).

Dalam kunjungan ini, terjadi saling tukar informasi terkait upaya penanganan kemiskinan. Dubes RI untuk India mengatakan, bahwa India saat ini sangat maju di bidang teknologi informasi dan teknologi kesehatan.

“Terbukti, di negara-negara besar di Amerika, Eropa, dan Australia, sangat banyak tenaga kerja terdidik dari India di kedua sektor tersebut,” jelas Mahyeldi.

Oleh karena itu, kata Mahyeldi, Pemprov Sumbar juga sangat ingin menjalin kerjasama di bidang kesehatan dan teknologi informasi ini dengan India.

“Sekaligus menjembatani kerjasama antar universitas kita di Sumbar dengan universitas-universitas unggul di India. Alhamdulillah, Ibu Dubes berkomitmen untuk memfasilitasinya,” ucap Gubernur Sumbar itu.

Gubernur langsung meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk segera menyiapkan langkah-langkah agar terjalin kerjasama antara Rumah Sakit Pemprov Sumbar dengan beberapa Rumah Sakit terbaik di India.

Adapun terkait kunjungan untuk melihat program penanganan kemiskinan ekstrem di India, Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi, juga menjelaskan lewat kiriman pesan, bahwa setelah pertemuan dengan Duta Besar RI di India.

Gubernur Mahyeldi beserta rombongan lainnya dibawa oleh pihak BRAC International ke Provinsi Bihar, dengan jarak tempuh penerbangan sekitar dua jam dari New Delhi.

“Bihar ini terletak di India Timur dan merupakan negara bagian terbesar ketiga di negara ini, di mana berdasarkan populasi itu mencapai 130 juta jiwa, atau hampir setengah dari penduduk Indonesia.”

“Pada 2006 lalu, daerah ini terkenal sebagai daerah paling miskin dan tertinggal secara ekonomi, tetapi setelah dibantu oleh Bank Dunia dengan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat, saat ini Bihar mulai pulih dari status kemiskinan ekstrem,” terangnya.

Medi mengungkapkan, saat kunjungan di Bihar, Gubernur Mahyeldi beserta rombongan dan BRAC International difasilitasi oleh Kementerian Pembangunan Desa setempat, untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan masyarakat penerima program selama dua hari.

Dalam diskusi yang berlangsung tidak formal tersebut, Gubernur Mahyeldi terus menggali berbagai keunggulan dalam program pengentasan kemiskinan di Bihar.

“Pada dasarnya, program penanganan kemiskinan di Indonesia dan India itu hampir mirip, tetapi Bihar lebih unggul karena ada pendampingan bagi masyarakat miskin, yang betul-betul fokus dalam menjadikan ibu rumah tangga sebagai target sasaran program,” ungkapnya.

Program pendampingan masyarakat di Bihar berjalan secara terstrukur dengan melibatkan unsur mahasiswa, di mana setiap pendamping mendampingi 30 sampai 35 penerima program, yang wajib dikunjungi setiap minggu untuk memberikan arahan dan pelatihan usaha produktif untuk meningkatkan perekonomian penerima program.

Selain itu, kata Medi, penerima program wajib memiliki buku berisi catatan pendampingan, bahkan juga memiliki buku tabungan harian. Monitoring sendiri dilakukan secara terstruktur dan berjenjang, berbasiskan pada aplikasi teknologi informasi, sehingga penerima program benar-benar dipastikan menjalankan program dengan baik.

“Tidak saja menggali informasi, dalam kesempatan saat melaksanakan Forum Group Discussion yang dihadiri Menteri Pembangunan Desa Negara bagian Bihar, Gubernur Mahyeldi, juga memberikan masukan kepada pemerintah setempat dalam hal pengurangan wilayah kantong kemiskinan.”

“Ya, terutama sekali dalam hal pembangunan infrastruktur dan sanitasi lingkungan, dimana Sumbar jauh lebih baik. Selain itu, Gubernur juga mengundang Pemerintah Negara bagian Bihar untuk datang ke Sumbar,” terang Medi Iswandi.

Turut serta dalam rombongan BRAC tersebut, Bappenas RI, Kementerian Dalam Negeri, Pemprov Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, dan Sumbar sendiri. (Warman/Adv).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *