Agam

Seminas Menggali Nilai-Nilai Sejarah untuk Pemajuan Kebudayaan Salingka Danau Maninjau

Onlinekoe.com | Agam – Seminar bertajuk “Menggali Nilai-Nilai Sejarah dan Legenda untuk Pemajuan Kebudayaan Salingka Danau Maninjau” digelar di aula kantor Camat Tanjung Raya Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (31/7/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Taslim mewakili bupati dalam pembukaan seminar mengatakan, pentingnya memahami dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada di daerah itu.

“Jangan lupa dengan budaya yang merupakan warisan sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita, generasi selanjutnya harus mengerti dengan sejarahnya karena bangsa yang besar adalah yang paham sejarah,” kata Taslim.

Ia menjelaskan Danau Maninjau merupakan aset alam yang indah dan perlu kita lestarikan dan kembangkan.

“Melalui seminar ini, kita berharap dapat menggali lebih dalam sejarah dan legenda yang ada untuk memajukan kebudayaan lokal dan pelestarian danau itu sendiri. Maka kepada kita semua diminta untuk mengikuti seminar ini dengan serius,” pinta Taslim.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Sumatra Barat Undri juga mengatakan, hidup dan berkembangnya adat dan budaya serta tradisi masyarakat adat salingka nagari Danau Maninjau tidak lepas dari peran serta seluruh komponen masyarakat adat.

“Tokoh masyarakat, adat, agama, bundo kanduang serta ormas lainnya memiliki peran penting dalam pelestarian adat dan budaya di Kecamatan Tanjung Raya dan di Kabupaten Agam pada umumnya,” tutur Undri.

Seminar ini menampilkan berbagai narasumber, termasuk sejarawan terkenal, Yus Dt Parpatiah, yang memaparkan tentang sejarah Danau Maninjau dan peranannya dalam perkembangan budaya Minangkabau.

“Danau Maninjau memiliki banyak cerita dan legenda yang mengandung nilai-nilai moral dan etika yang tinggi. Menghidupkan kembali cerita-cerita ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita, Namun, juga memperkuat identitas budaya kita,” katanya.

Dt Parpatiah menambahkan, selain itu, seminar ini juga bertujuan untuk mempromosikan kebudayaan lokal melalui pariwisata berbasis budaya, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata.

“Dalam mempromosikan warisan budaya perlu mengemas nilai-nilai budaya ini dalam bentuk yang menarik dan dapat diakses oleh generasi muda serta wisatawan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan budaya,” imbuhnya.

Acara tersebut dihadiri oleh budayawan, Ketua LKAAM Kabupaten Agam, dan tokoh masyarakat untuk membahas dan melestarikan kekayaan budaya di sekitar Danau Maninjau. (Warman/IKP Diskominfo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *