PendidikanUIN Raden Intan

LP2M Lakukan Koordinasi dan Pendampingan untuk Hasil Optimal

Bandar Lampung – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan outcome hibah penelitian tahun 2022, Pusat Penelitian (Puslit) di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menyelenggarakan kegiatan koordinasi dan pendampingan di Ruang Teater Lt.2, Senin (19/08/2024).

Acara ini dihadiri oleh dosen-dosen penerima Hibah Penelitian, Pengabdian dan Publikasi Ilmiah tahun 2022, Wakil Rektor II yang memberikan arahan, dan Kepala Biro AUPKK yang sharing tentang pentingnya kebersamaan kekompakan dalam menjalankan tugas-tugas organisasi, serta penting memanfaatkan semua potensi yang ada.

Hadir juga Ketua dan Sekretaris LP2M, Kepala Pusat Penelitian, Kepala Pusat HKI, Paten dan Publikasi, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Ketua SPI, dan Kepala Pusat Pengembangan Mutu LPM.

Dalam sambutannya, Ketua LP2M Prof Dr H A Kumedi Ja’far MH menekankan pentingnya penyelesaian kewajiban yang sesuai dengan pedoman dan klaster yang telah ditetapkan.

“Sebanyak 151 peneliti yang terlibat dalam hibah ini kami kumpulkan untuk memastikan bahwa semua kewajiban dapat diselesaikan tepat waktu. Berdasarkan juknis, apa yang menjadi tagihan kita harus kita tunaikan,” ujarnya.

Prof Kumedi menyoroti pentingnya persiapan publikasi sesuai dengan tuntutan klaster. “Jika target kita adalah jurnal SINTA 2, maka publikasi harus dipastikan sesuai dengan tuntutan klaster tersebut. Jangan sampai publikasi kita berada di level yang lebih rendah, karena ini akan berdampak pada penilaian dan kelanjutan penelitian ke depan,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Ketua LP2M juga menyampaikan bahwa Direktur Diktis mendorong para peneliti untuk memanfaatkan media online seperti arina.id untuk mempublikasikan hasil karya mereka, yang akan diberikan penghargaan khusus.

“Semua hasil penelitian harus dapat diakses oleh publik, tidak hanya terfokus pada publikasi akademik, tetapi juga harus bisa diakses oleh masyarakat luas melalui platform online,” imbuhnya.

Para peneliti diharapkan lebih bertanggung jawab dan proaktif dalam menyelesaikan kewajiban mereka. Para penerima hibah ditargetkan untuk menyelesaikan seluruh kewajiban dan menghasilkan outcome yang diharapkan paling lambat pada Juli 2025.

“Seminar Antara untuk penelitian tahun 2025 akan segera digelar, jadi pastikan semua kewajiban sudah terpenuhi,” tutup Prof. Kumedi.

Dalam kegiatan tersebut, arahan dari Wakil Rektor II, Dr Safari Daud MSosI, tidak hanya menekankan pentingnya publikasi penelitian yang berdampak nyata, tetapi juga memberikan motivasi dan semangat kepada para peneliti.

“Penelitian yang kita lakukan harus memiliki efek nyata dan dapat dirasakan oleh masyarakat, bukan hanya selesai di atas kertas. Saya yakin dengan kerja keras dan dedikasi Bapak Ibu, kita bisa mencapai hasil yang lebih dari sekadar memenuhi kewajiban. Mari kita buktikan bahwa kita mampu memberikan kontribusi yang signifikan melalui karya-karya kita,” tegasnya.

Dr Safari juga menegaskan bahwa integritas dalam penelitian harus dijaga dan menggarisbawahi komitmen untuk menjalankan penelitian yang beretika dan berdampak positif bagi masyarakat.

Kegiatan Koordinasi outcome penelitian, pengabdian dan publikasi dipandu oleh Sekretaris LP2M Prof Syafrimen MEd PhD. Sedangkan paparan detail terkait dengan pemenuhan outcome penelitian tahun 2022 dipaparkan oleh Prof Dr Hj Yuberti MPd selaku Ketua Pusat Penelitian. Terlihat antusiasme peserta dalam koordinasi outcome penerima hibah ini, melalui kegiatan by design yang dirancang oleh LP2M.

Sebagai langkah strategis yang segera dilakukan untuk menghasilkan outcome berupa publikasi di jurnal internasional bereputasi, LP2M akan memberikan pendampingan khusus kepada para penerima hibah yang belum berhasil mempublikasikan hasil penelitiannya. Hal itu disampaikan oleh Prof Yuberti dalam paparannya.

Pendampingan ini akan dilakukan melalui kolaborasi antara Kepala Pusat Penelitian dengan Kepala Pusat HKI, Paten, dan Publikasi Ilmiah, melalui sebuah kegiatan yang melibatkan para Editor In Chief jurnal-jurnal bereputasi tinggi serta narasumber yang sangat berpengalaman di bidang publikasi ilmiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *