Bos Sidomuncul Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa dari Unnes
Semarang – Universitas Negeri Semarang (UNNES) menganugerahi gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa bidang Manajeman Mutu (Branding) kepada Irwan Hidayat, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.
Acara penganugerahan gelar berlangsung di Audiotorium Prof.Wuryanto Kampus UNNES, Gunungpati, Semarang (13/10/24) setelah Irwan Hidayat menyampaikan orasi ilmiahnya bertajuk “The Story of Tolakangin, dari Indonesia untuk Dunia; Model Manajemen Branding Berbasis Nilai” dalam Rapat Senat Terbuka Universitas Negeri Semarang.
Turut hadir, keluarga besar Sidomuncul dan para “brand ambassador”, termasuk Rhenald Kasali sebagai tamu kehormatan, Andy F Noya, Rieke Diah Pitaloka, dan Veronica Tan yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Saat mengawali orasinya, Irwan Hidayat mengakui forum tersebut merupakan momen paling berharga dan terhormat baginya sepanjang perjalanan hidupnya.
”Betapa tidak? Baru setelah saya menjalani ’Masa perkuliahan selama 108 semester’ di kampus bernama ”Universitas Sidomuncul”, sebuah Perguruan Tinggi, yakni Universitas Negeri Semarang atau UNNES menganugerahkan sebuah gelar ’Istimewa’ kepada saya,” beber Irwan Hidayat.
Pada orasinya, lelaki kelahiran Yogyakarya 23 April 1947 itu menyampaikan kisah jejak perjalanannya. Irwan menyebutkan kalau jejak perjalanannya penuh dengan kegembiraan, harapan, kecemasan dan optimisme.
Irwan menandaskan keberhasilan Sidomuncul , selain karena kekuatan teladan orang tuanya kepada Irwan dan saudara-saudara untuk kompak dan saling mengalah, juga adalah karena faktorspiritual adanya penyertaan Invicible Hand.
Lebih lanjut, Irwan mengaku bahwa selama 16 tahun pada tentang waktu 1969-1985, dia bekerja dan menerapkan strategi yang sia-sia. Hal ini terjadi jelasnya, karena pada waktu itu dia hanya meniru berbagai hal yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan jamu yang telah lebih dahulu besar.
”Beruntung saya ’siuman’ dan menyadari bahwa kalau saya hanya meniru, selamanya saya akan jadi follower, dan tidak bisa lebih dari yang saya tiru. Tidak mungkin menyalib,” ujarnya.
Irwan lalu membuat lompatan dan strategi baru. Irwan merancang strategi baru untuk membuat Sidomuncul lebih baik dari pabrik farmasi, tidak sekadar meniru pabrik farmasi.
Irwan juga memandang jauh kedepan, kalau segala sesuatu di masa datang akan sangat berbeda. Pendidikan konsumen pasti lebih baik karena Indonesia akan lebih maju, pendapatan per kapita akan lebih tinggi, hidup lebih makmur, teknologi akan berkembang sedemikian rupa dan canggih.
Kemudian Irwan berpikir, kalau produk farmasi adalah produk yang dibuat dari bahan kimia dan dilakukan uji klinis. Sedang jamu dibuat dari herbal berdasarkan empiris, pengalaman para peminum.
”Saya berpikir untuk membuat produk jamu yang ada uji klinisnya. Secara logika saya, jika terhadap produk jamu yang aman, dilakukan uji klinis, maka akan lebih hebat. Juga akan lebih aman, dan pasti kemanjurannya,” ungkapnya.
Irwan sangat yakin bahwa idenya menjadikan Sidomuncul lebih baik dari Farmasi adalah ide yang benar, walau belum bisa dilaksanakan karena situasi yang belum memungkinkan.
Terbukti kemudian, setelah melalui proses ilmiah panjang, pabrik jamunya menjadi pabrik berstandar farmasi yang melalui uji klinis dan uji kasiat.
Universitas Negeri Semarang memberikan penghargaan Doktor Honoris Causa kepada Irwan Hidayat tentu ada alasaanya.
Hal itu terungkap ketika Prof Dr Faturahman ketika membacakan Laudatio atau semacam ”Pertanggungjawaban” Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Manajemen Mutu (Branding) kepada Bos Sidomuncul Irwan Hidayat.
Prof Dr Faturahman menandaskan UNNES memiliki Program Doktoral dengan akreditasi A atau unggul sehingga layak memberikan gelar doktor Honoris Causa.
Setelah melalui proses akademis, UNNES menilai sebagai pribadi, promovendus memiliki rekam jejak yang baik dan konsisten dalam mendorong inovasi berkelanjutan dalam manajemen dan kepemimpinan korporasi melalui perjalanan panjang dalam profesi dengan kompetensi yang layak mendapatkan penghargaan akademik.
“Hingga saat ini promovendus dinilai telah memberikan sumbangan keilmuan melalui dua jurnal bereputasi internasional Scopus dan Sinta yang telah memperoleh Letter of Admission/ Acceptence atau LOA. Kedua artikel ilmiah tersebut diakui memiliki relevansi dengan ilmu kedokteran dan inovasi dalam penerapan standart farmasi modern,” terang Faturahman.
Sementara itu Rektor Unnes S Martono menyampaikan gelar doktor kehormatan itu diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Irwan Hidayat dalam mewariskan budaya dan kearifan lokal ke dalam strategi jenama “Tolak Angin”.
Martono mengaskan penganugerahan gelar doktor honoris causa tersebut bukan sekadar penghormatan, tetapi juga pengakuan atas kontribusi Irwan dalam memajukan industri herbal di Indonesia.
“Gelar doktor kehormatan yang kami berikan kepada Bapak Irwan Hidayat pada hari ini bukan hanya sebagai pengakuan atas karya-karyanya yang luar biasa, tetapi juga sebagai wujud penghargaan terhadap semangat dan dedikasi beliau dalam memajukan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kemanusiaan,” imbuhnya.
Salah satu produk Sidomuncul, yakni “Tolak Angin” adalah produk herbal yang telah menjadi simbol pengobatan tradisional Indonesia yang secara konsisten memanfaatkan akar tradisi untuk membangun kepercayaan pelanggan dan menegaskan keaslian khasiatnya.
“Inovasi yang dilakukan Sidomuncul menjadi contoh nyata tentang produk lokal dapat bersaing di pasar global dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia. Saya berharap bapak Irwan Hidayat terus konsisten dalam ilmu pengetahuan dan bisnis sehingga memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangs,” tandas Prof Dr S. Martono.
(Christian Saputro)