BATAM — Sebagai bentuk nyata pelestarian lingkungan di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam, aksi penanaman 1.000 pohon mahoni digelar di kawasan Daerah Tangkapan Air (DTA) Waduk Duriangkang, Minggu (27/7/2025).
Kegiatan bertajuk “Hijaukan Bumi, Lestarikan Lingkungan” ini diinisiasi oleh Keluarga Besar Banjarnahor Kota Batam, dan mendapat apresiasi tinggi dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Dalam kegiatan tersebut, Ariastuty Sirait, Anggota Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, mewakili Kepala BP Batam Amsakar Achmad, menyampaikan penghargaan atas keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem, khususnya kawasan strategis DTA.
> “Pembangunan Batam yang begitu cepat harus diimbangi dengan aksi nyata pelestarian lingkungan. Penanaman pohon ini bukan sekadar simbolis, tapi investasi jangka panjang untuk menjaga kualitas hidup dan ketersediaan air bersih,” tegas Tuty, sapaan akrabnya.
Waduk Duriangkang sendiri menjadi penopang vital pasokan air bersih Batam, dengan luas DTA mencapai 7.259,10 hektare, mencakup hingga 70 persen kebutuhan air masyarakat. Oleh karena itu, BP Batam menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga tutupan hijau dan keberlanjutan sumber daya air kota.
> “Melalui gerakan penghijauan ini, mari kita jaga bersama lingkungan agar kualitas air baku tetap terjaga. Semua pihak harus berkontribusi aktif dalam menjaga daya dukung ekosistem,” lanjut Tuty.
Aksi tanam pohon ini melibatkan sekitar 200 peserta, terdiri dari pegawai BP Batam, keluarga besar Banjarnahor, serta relawan lingkungan, dengan dukungan dari Balai Pengelolaan Aliran Sungai Sei Jang-Duriangkang.
Ketua Umum Keluarga Besar Banjarnahor Kota Batam, Ridon Marbun, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian komunitas dalam menjaga kelestarian alam. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BP Batam atas dukungan moril dan fasilitasi kegiatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BP Batam yang telah memberi ruang dan dukungan. Harapan kami, langkah kecil ini berdampak besar bagi lingkungan dan keberlangsungan air bersih di Batam,” ujarnya.
Seiring meningkatnya kebutuhan air dan tekanan ekologis akibat urbanisasi, upaya reboisasi di kawasan DTA seperti ini dinilai penting dan harus terus berkelanjutan. BP Batam pun berkomitmen untuk mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam upaya pelestarian, sejalan dengan visi pembangunan Batam yang berwawasan lingkungan. (Anwar)