Peserta Academic Visit Darmajaya Kunjungi Tempat Pendidikan dan Masjid Tertua
Onlinekoe.com, MALAYSIA – Kunjungan ke tempat pariwisata kembali berlanjut Sabtu (13/4/2019). Sebanyak 62 mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) yang ikut dalam academic visit di Negeri Jiran Malaysia mengunjungi tempat pendidikan.
Sebelumnya, Jumat (12/4/2019), rombongan mahasiswa academic visit kampus biru mengunjungi Pulau Langkawi dengan bermain Skybridge dan Cable Car. Usai melaksanakan sarapan mahasiswa bergegas untuk menumpang bus menuju Ibu kota negara bagian Kedah yakni Alor Setar.
Perjalanan yang menempuh waktu satu jam ini melewati Jalan Teluk Wanjah dengan pemandangan bangunan kanan dan kiri, menandakan bahwa pusat kota Kedah berada di Alor Setar. Kedah Paddy Museum menjadi tujuan pertama. Bangunan yang berlantai dua ini bergambar padi semua mulai dari pintu masuk, tangga, hingga pagar yang mengelilingi museum.
Mahasiswa melihat proses penanaman padi mulai dengan menggunakan peralatan tradisional hingga modern. Museum yang berada di Gunung Keriang Kedah ini juga banyak dikunjungi pelajar dari tingkat dasar hingga menengah dan anak kecil hingga orang dewasa.
Museum berlantai 2 ini juga dibuka setiap hari mulai pukul 09.00–pukul 17.00 waktu setempat. Museum juga memiliki lukisan mural dari puluhan pelukis menunjukkan proses penanaman padi hingga panen.
Bergerak ke belakang usai mengunjungi Museum Padi, rombongan academic visit mendatangi Pusat Sains Negara Cawangan Wilayah Utara di Kedah Darul Aman, Malaysia. Mahasiswa juga sempat mencoba beberapa permainan yang terdapat di Pusat Sains Negara.
Pengunjung yang padat pada akhir pekan juga dimanfaatkan mahasiswa kampus biru untuk foto bersama dengan pelajar di Malaysia. Kunjungan ke tempat pendidikan pun disambut antusias peserta academic visit Darmajaya.
Bagus Prasetio, salah satu mahasiswa mengatakan berkunjung ke Museum Padi di Alor Setar ini sangat bermanfaat. “Kalau dari saya pribadi sangat bermanfaat dan tambah ilmu,” ucapnya.
Bagus–biasa disapa–mengatakan sangat menyenangkan berkunjung kedua tempat itu (Museum dan Pusat Sains). “Keren habis. Tidak ada yang menyaingi karena terdapat alat-alat tradisional. Kalau di pusat sains banyak benda-benda alat tradisi dan nasional saya suka, di Lampung tidak ada,” tuturnya.
Mahasiswa lainnya, Yosianus Antonio, mengatakan Kedah Paddy Museum sangat menarik untuk dikunjungi, karena teknologi lukisan tiga dimensi dan interiornya yang khas serta unik. Pusat Sains, kata Yosi, pembelajarannya menarik, simpel, dan bermanfaat. “Penyajian museumnya menarik tidak hanya pameran saja, tetapi teknologi lukisan tiga dimensi yang membuat panggungnya bisa berputar. Kalau di pekan Rabu menariknya ada pasar tradisional yang bersih dan rapi,” ucapnya.
Pendamping Academic Visit, Sherli Trisnawati, S.Kom., mengatakan kunjungan ke Kedah Paddy Museum merupakan pertama kali begitu juga dengan Pusat Sains Negara. “Iya, pertama kali bagi mereka semua. Untuk mengenalkan pendidikan di Malaysia,” kata dia.
Usai mengunjungi tempat pendidikan di Ibu Kota Kedah, rombongan academic visit tak lupa beribadah ke masjid tertua di Malaysia dan sangat terkenal di dunia, yaitu Masjid Zahir. Sebelumnya rombongan juga makan siang bersama di TAT Nasi Ayam, yang merupakan restoran terkenal di Kedah. Setelah kenyang, perjalanan dilanjutkan dengan berburu oleh-oleh di Kedah. (**)