Ragam

Petinggi KPA Pase Adakan Silaturrahmi dan Ziarahi Makam Syuhada 

Onlinekoe.com, LHOKSUKON – Menyambut 14 tahun perdamaian (MoU Helsinky) antara RI-GAM. Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Wilayah Pase Tgk Zulkarnaini bin Hamzah sapaan akrab Tgk NI dan Panglima Muda Daerah IV Tgk Chik Ditunoeng M. Joni beserta jajaran KPA/PA wilayah setempat. Jum’at (12/7/2019) melakukan silaturahmi dan menziarahi makam 10 kombatan yang gugur pada masa konflik. di Desa Matang Sijuek Teungoeh, Kecamatan Bakrya Barat, Aceh Utara.

Kegiatan yang dilakukan Jum’at sore berlangsung khidmad, diawali dengan pembacaan Alquran oleh Tgk Joy, dan dilanjutkan dengan hikayat Prang sabi hingga membuat suasana jadi haru. Apalagi saat doa bersama dilakukan petinggi KPA Pase dan eks Kombatan GAM Daerah IV Tgk Chik Ditunong di halaman makam 10 kombatan GAM yang gugur pasca konflik Aceh empat belas  tahun lalu.

Hikayat Prang Sabi yang dilantunkan oleh anak-anak syuhada wilayah pase sempat membuat suasana hening dan terharu. Petinggi KPA wilayah  Pase Tgk Zulkarnaini bin Hamzah bersama rombongan turut didampingi ketua DPRK Aceh Utara H. Ismail Ajalil (Ayahwa) dan Mawardi (Tgk Adek) bersama beberapa anggota DPRK Aceh Utara terpilih dari Partai Aceh (PA), tokoh agama serta tokoh masyarakat.

“Menyambut 14 tahun perdamain Helsinki, kami adakan silaturahmi dengan para eks kombatan, sipil Gam, tokoh agama dan masyarakat, sekaligus6 menziarahi dan mengadakan do’a bersama di makam para syuhada yang ada di seluruh wilayah pase.,” ujar Tgk Ni saat ditemui.

Tgk Ni berharap kepada semua yang hadir pada kegiatan tersebut untuk mengenang dan mendo’akan para syuhada yang telah mengorbankan nyawa harta benda, darah dan air mata demi untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Aceh secara keseluruhan.

“Makam 10 Aneuk syuhada Ini menjadi bukti sejarah dan masih banyak lagi ribuan nyawa melayang saat Aceh dilanda konflik. Kini kita sudah 14 tahun menjalani dan merawat perdamaian (MoU) Helsinky. Banyak sekali butir-butir (MoU) yang belum terealisasi. Saya berharap masyarakat Aceh  harus bersatu, jangan mau difitnah dan dihasut oleh orang lain. Hingga membuat kita terpecah dan saling menyalahkan. Coba lihat makam para syuhada dihadapan kita hari ini. Nyawa lebih berharga dari segalanya, tidak ada arti mobil mewah, emas dan intan berlian. Jika nyawa dan jasa para syuhada kita abaikan, kita harus melanjutkan perjuangan ini.”ujar Tgk Ni dalam sambutanya.

Dikatakan, pihaknya tetap memperjuangkan dan menginginkan pemerintah untuk segera merealesasikan semua butir-butir kesepahaman dalam perdamaian MoU Helsinki.

“Kita tidak boleh bercerai berai, kita harus bersatu memperjuangkan apa yang telah diamanahkan dalam butir-butir perdamain. Kita jangan pernah menggangu dan meminta hak orang lain. Begitu juga sebaliknya, orang lain tidak boleh menggangu hak-hak kita rakyat Aceh. Karena Aceh memiliki hak dan kekhususan, sesuai Undang-undang Pemerintahan Aceh.”pungkasnya. (Azhar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *