Wali Murid Keluhkan Kepala Sekolah SMPN Purworejo Kurang Aktif
Onlinekoe.com, GUNUNG SUGIH – Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri Purworejo, Padangratu, Lampung Tengah Hj. Ida Royani terhitung sejak mulai menjabat hingga saat ini, dikeluhkan beberapa wali murid dan dewan guru terkait dirinya kurang aktip, “Kepala Sekolah jarang masuk Mas, berdasarkan pengakuan beliau bahwa jarak tempuhnya sangat jauh, karena beliau tinggal di Kota Metro,” tegas para wali murid yang juga di amini beberapa dewan guru ketika ditemui media ini minggu lalu.
Lebih lanjut diungkapkan para dewan guru serta wali murid seraya mewanti – wanti agar nama mereka jangan sampai ditulis, bahwa semenjak Kepala Sekolah ini bertugas di SMP Negeri ini, bisa dihitung dengan jari keaktifannya, “Dalam seminggu tidak lebih dari 2 atau 3 hari saja beliau masuk, tanpa ditanya beliau selalu beralasan bahwa jarak tempuhnya cukup jauh dari rumahnya,” keluh para Dewan Guru ini.
Kesempatan terpisah ketika dikonfirmasi Onlinekoe.com. Kepala Sekolah menyikapi dengan sangat santai dan enjoi terkait adanya keluhan yang berasal dari para wali murid dan dewan guru SMP Negeri Purworejo, Padang ratu, Lampung Tengah ini, bahkan sempat mengaku bahwa dirinya keluarga dari salah satu insan pers dan juga pihaknya terkesan sangat bersyukur andaikan ada media yang ingin konfirmasi hal tersebut terhadap dinas, “Kalau mau konfirmasi ke Kepala Dinas, itu sangat tepat sekali, karena beliau yang menugaskan saya disekolah yang luar biasajauh dari tempat tinggal saya, dan saya sudah mengajukan surat pengunduran diri terhadap Bupati melalui BKD dan Dinas Pendidikan Lampung Tengah, ” tegas Ida Royani melalui pesan whats App dua hari lalu.
Lain halnya menurut Kepala Dinas Pendidikan Lampung Tengah Hi. Syarif Husen, terkait usulan pengunduran diri Hj. Ida Royani Kepala SMP Negeri Purworejo, Padangratu, pihaknya belum menerima tembusan surat dimaksud, “Saya merasa aneh saja atas statemennya, karena dia yang meminta serta menyanggupi jabatan untuk menjadi Kepala Sekolah ditempat itu walaupun itu jauh dari rumahnya, ” papar Husen.
Terakhir ditegaskan Kadis, apabila Kepala Sekolah tersebut tidak sanggup mengemban amanah itu, pihaknya akan mengambil sikap tegas setelah menerima surat pengunduran secara tertulis dari yang bersangkutan, “Sekolah itu harus kita carikan segera sosok penggantinya, apabilajabatan itu sampai kosong, tentu akan berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM)dan pastinya akan rancu, sementara Hj. Ida Royani kemungkinan akan kita tempatkan atau dikembalikan menjadi tenaga pengajar atau jadi guru biasa,” pungkas Husen. (nda)