Sapu Lidi Cot Kuta Digemari Warga masyarakat Aceh Sumut
Onlinekoe.com, Bireuen – Sapu lidi yang dibuat pengrajin Gampong atau Desa Cot Kuta, Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen, digemari bagi Warga masyarakat seluruh Provinsi Aceh dan Sumatera Utara,karena kwalitas baik dan tahan lama,sewaktu digunakan saat membersihkan halaman rumah dan sarana tempat ibadah.
Digemarinya sapu lidi ini,untuk keperluan alat pembersihan halaman rumah yang kotor termasuk tempat sarana ibadah, menurut Tgk Marjan,pengrajin sapu lidi Gampong Cot Kuta Bireuen,dalam keterangan kepada media ini,Rabu (21/08), menyebutkan bahwa sapu lidi ini dibuat untuk warga masyarakat,yang membutuhkan sebagai alat pembersihan sampah dan kotoran di halaman rumah dan sarana tempat ibadah masjid dan Meunasah.
Pembuatan sapu lidi ini,secara turun temurun sebagai bahan baku lidi,yang dibeli dari warga masyarkat,yang khusus untuk mengumpulkan Lidi di rumah masing,dari sejumlah Gampong diberbagai kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bireuen,lalu dibawa ke tempat pengrajin sapu lidi Cot Kuta Bireuen.
Begitu pula,gagang kayu dibeli dari kilang kayu ketam,dengan Harga Rp 700 per tiang,alat untuk ikat lidi kaleng susu bekas,dan bahan baku lainnya,setelah itu semuanya disediakan lalu dibuat sapu lidi,sekitar lima puluh buah per-hari, pemasaranya sampai keseluruhan Aceh dan Sumatera Utara, kadang kala dibawa oleh agen maupun pengrajin sapu lidi sendiri.
Untuk satu sapu lidi,tambah Marjan, harganya bervariasi mulai bentuk dan panjang kecilnya Lidi sampai besar lingkaran sapu lidi,mutu dan kwalitas bagus gagang dibalut plastik dan atasnya gagang di berikan plastik,agar tangan Jahan lecet, dihargai Rp 6000 per sapu lidi,ada pula sapu lidi harganya Rp 3500 sampai Rp 4500/sapu lidi.
Beragam harga sesuai banyaknya lidi dan balutan tiang kayu gagang sapi,yang penting bagi warga masyarakat memakai merasa puas, walau agak kecil, kwalitas tetap baik, sebut, sejumlah pengrajin sapu lidi,yang dihubungi secara terpisah pada sejumlah rumah, sebagai tempat usaha rumah tangga.
Sementara,itu,pengrajin kukur kelapa,juga di desa tersebut,yang dibuat Salah seorang warganya, mendapatkan untuk kalangan warga masyarkat lokal,untuk kukur buah kelapa, keperluan ibu rumah tangga,kami, khususnya membuat bangku kukur sedang mata kukur diberikan oleh orang yang disuruh buat,kami hanyalah dihargai Rp 16,000/ per bangku, ujar pengrajin bangku kukur kelapa,yang dihubungi media ini,secara terpisah tak mau disebut namanya.
Geusyeik Gampong atau Kepala Desa Cot Kuta Bireuen, diwakili Sekretaris Desa ,Ustadz Marzukie,yang dikonfirmasikan hal ini, membenarkan bahwa pengrajin sapu lidi,yang dilakukan warganya sekitar dua belas kepala keluarga, tempat usahanya di rumah masing masing, usaha itu sudah lama ditekuni untuk meningkatkan ekonomi bagi keluarganya,untuk biaya hidup dan sekolah anaknya sampai perguruan tinggi.
Usaha ini juga dapat menampung tenaga kerja khusus ibu rumah tangga,bila pengrajin membuka usaha sapu lidi secara besar besaran,memerlukan tenaga kerja, biasanya diambilnya dari kalangan ibu-ibu, sedang pengrajin sapu lidi hanya secara biasa cukup untuk keluarga bersama anak gadisnya.
Menyinggung pengrajin sapu lidi, ada pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Bireuen,sama sekali tidak ada, pemberian modal demikian,hanya pembinaan dari kalangan kekalangan sendiri, pihaknya sangat mengharapkan Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi Aceh, dapat membuatnya, karena satu satunya produk andalan sapu lidi di Bireuen, adalah lokasi Gampong Cot Kuta Bireuen,ungkap Marzukie (r.jibro)