UKM Harus Sukses di Era Industri 4.0
Onlinekoe.com, Medan — Pelaku bisnis harus memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin sehingga bisa sukses secara gemilang di era industri 4.0.
Di antaranya pemecahan masalah yang komplek, berpikir kritis, kreativitas, manajemen manusia, berkoordinasi dengan orang lain, kecerdasan emosional, penilaian dan pengambilan keputusan, berorientasi service, negosiasi, dan fleksibilitas kognitif.
“Hal ini berdasarkan World Economic Forum yang disebutkan di laman resminya ini untuk beradaptasi dengan perubahan yang diusung oleh industri 4.0,” kata pengamat dunia bisnis, Drs Khairul Mahalli saat berbincang dengan Sumatera post.co di Medan, Rabu, 4/9/2019.
Lulusan Hazelwood West Florisant Missouri, USA 1983 silam itu mengimbau pelaku UKM dapat meningkatkan rasa keingintahuannya serta memperluas pengetahuan agar dapat menguasai skill tersebut.
Untuk memperluas pengetahuan pun kata Khairul memiliki banyak cara, seperti melalui perguruan tinggi, rajin membaca informasi seperti di media online di era digital ini atau sering mengunjungi seminar seputar kewirausahawan.
Kelincahan (Logistik). Kelincahan turut menjadi modal penting agar dapat berbicara banyak di era industri 4.0. Kelincahan yang dimaksud adalah seberapa besar kemampuan para UKM dalam melakukan multitasking, contohnya dalam urusan logistik.
Logistik dapat menjawab kebutuhan konsumen yang sudah semakin melek digital. Sebagaimana diketahui, kemudahan bagi konsumen dalam berbelanja di era digital menjadi tantangan tersendiri bagi UKM untuk melakukan hal yang sama dalam hal logistik.
,”Seperti contoh konsisten memberikan ketepatan waktu saat melakukan pengiriman kepada banyak konsumen. Jika tidak lincah dalam hal ini, kepercayaan konsumen bisa hilang dan akan berpindah haluan,” ujar Khairul yang juga Ketua umum Kadin Sumut ini.
Lulusan CWY, British Columbia, Kanada 1986 ini menilai untungnya di Indonesia terdapat sejumlah perusahaan digital yang menyediakan layanan logistik dengan ragam kemudahan. Contohnya Grab dengan layanan kurir online-nya yang bernama GrabExpress.
“Tak heran, melalui layanan ini, pengguna seperti para pelaku UKM dimudahkan dalam pengiriman produk. Di antaranya dapat memproses pengiriman hingga ke 5 alamat dalam 1 pesanan, dengan fitur Kirim ke banyak tempat,’ ujar pria kelahiran Medan 1964 ini.
Khairul Mahalli menyebutkan, Grab pun mengizinkan untuk memesan hingga 10 mitra pengemudi dalam waktu bersamaan dengan fitur Banyak Pemesanan Sekaligus. Artinya, pelaku UKM dapat melakukan pengiriman hingga ke 50 alamat berbeda, dalam satu waktu!
Proses pengirimannya pun dapat dicapai secara instan, yakni dalam waktu kurang dari 3 jam setelah waktu pengambilan. Dalam hal biaya, Grab turut mengupayakannya melalui fitur Paket Hemat sehingga pelaku UKM dapat memangkas biaya pengiriman.
Sebagai informasi, kata dia kini paket hemat sudah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali, Semarang, Manado, Palembang, Yogyakarta, dan Lampung. Caranya mudah, pengguna cukup klik ‘Langganan’ di aplikasi Grab dan pilih paket langgangan yang diinginkan.
Lalu, saat akan melakukan pemesanan masukan kode promo yang sudah dibeli. Terakhir, proses pengirimannya juga dapat dilacak oleh penggunanya secara real time, serta Grab turut menyediakan asuransi sebagai langkah antisipatif jika mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
“Itu sebabnya deretan kemudahan di atas membuat GrabExpress menjadi partner terbaik para pelaku UKM dalam urusan logistik. Hal-hal inilah yang perlu dipersiapkan agar pelaku UKM sukses di era industri 4.0, sekaligus membuktikan jika perubahan tidak selalu berdampak buruk jika kita benar-benar siap dan pandai melihat peluang,” pinta Khairul.(tiara)