BPNB Jabar Gelar Diskusi dan Penayangan Film Budaya
Onlinekoe.com, Bandar Lampung – Balai Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Jawa Barat menggandeng Dinas Pendikan dan Kebudayaan (Disdik bud) Provinsi Lampung menaja Penayangan Film dan Diskusi Nilai Budaya di Aula SMA YP UNILA, Bandar Lampung , Senin (9/9). Dalam kegiatan yang bertajuk: “ Mengenal Tradisi Mencintai Negeri “ ini menghadirkan nara sumber sineas Lampung Dede Safara Wijaya dan Hermansyah GA.
Kepala BPNB Jawa Barat yang diwakili Kasubbag TU Iing Imanuddin s S.Sos, M.Hum memaparkan, BPNB Jawa Barat merupakan lembaga di bawah Direktorat Jendral Kebudayaan Kemendikbud RI. . Di Indonesia ada 11 BNPB yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. BPNB Bandung ini wilayah kernya mencakup 4 propinsi Jawa Barat, Banten DKI dan Lampung. “Lembaga ini tugasnya melakukan pencatatan, kajian dan pelestarian nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia,” jelas Iing Imanuddin dihadapan puluhan pelajar dan peserta kegiatan ini.
Pada kesempatan itu, BPNB juga mengapresiasi, Disdikbud Provinsi Lampung yang telah berhasil mencatatkan dan masuk warisan tak benda budayanya terbanyak di wilayah BNBP Jawa Barat, melampaui Banten , DKI dan Jawa Barat. “Sudah puluhan tradisi dan budaya Lampung yang masuk warisan budaya tak benda. Ini sebuah prestasi yang membanggakan dan sebuah bukti komitmen keseriusan Disdikbud Provinsi Lampung dalam upaya pelestarian budaya dan tradisi daerahnya,” tandasnya.
Untuk itu,lanjut Iing Imanuddin, BNPB berharap masyarakat dan generasi muda termasuk para pelajar turut serta membantu kerja BNPB dalam melakukan pencatatan nilai-nilai budaya daerah, baik kesenian, cara hidup, kuliner dan lainnya, agar tetap bertumbuhkembang dan lestari.
Sementara itu, Kadis Disdikbud Provinsi Lampung dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Kebudayaan Arie Mardie Effendi, S.STP, MM mengatakan, kegiatan penayangan dan diskusi film budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan dan keragaman budaya nasional, meningkatkan pengetahuan, dan memberikan metode alternatif pembelajaran melalui media film.
Lebih lanjut, dipaparkannya, lewat kegiatan ini juga terjalin silaturahmi antar guru, siswa, sehingga ke depannya bisa menghasilkan program bersama. Lewat gelaran diskusi dan penayangan film sejarah dan budaya ini diharapkan bisa makin memperkuat persatuan dan karakter bangsa. “Harapannya, ke depan siswa dan guru-guru me miliki wawasan yang lebih luas dan bisa menyajikan peristiwa sejarah lebih menarik melalui media film sehingga mampu mendongkrak minat peserta didik dalam belajar sejarah dan budaya,” pungkasnya.
Dalam gelaran acara ini, pada sesi pertama di tayangkan film dokumenter bertajuk: “Prosesi Adat Sambut Temui Gubernur Lampung” karya Dede Safara Widjaya. Dilanjutkan dengan diskusi menghadirkan nara sumber sutradara film Dede Safara Wijaya dengan moderator R Hary W Jayaningrat, S.Sos, MM. Sedangkan pada sesi kedua ditayangkan film fiksi berjudul: “Hiwang” karya sutradara Dede Safara Wijaya , dilanjutkan dengan diskusi dengan nara sumber sineas Lampung Hermansyah GA dipandu Drs.Oki Laksito, M.Hum. (Christian Saputro)