Ketua TP – PKK Kabupaten Pringsewu Dikukuhkan sebagai Bunda Literasi
Onlinekoe.com, PRINGSEWU — Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Ferynia mengukuhkan Ketua TP – PKK Kabupaten Pringsewu Ibu Hj. Nurrochmah Sujadi sebagai Bunda Literasi Kabupaten Pringsewu.
Pengukuhan ini berdasarkan Keputusan Bupati Pringsewu Nomor: B/536/KPTS/D.16/2019 tanggal 18 Oktober 2019.
Pendeklarasian Pringsewu sebagai Kabupaten Literasi bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, jelas Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ferynia, merupakan momen yang sangat strategis dalam mewujudkan perjuangan para pemuda dimasa lalu, yaitu untuk mendukung minat masyarakat dalam memperluas wawasan dan pengetahuan dengan membaca. “Hal ini dikarenakan dengan membaca dapat meningkatkan kreativitas, kepercayaan diri, membuka diri terhadap ide dan informasi baru, serta dapat mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki dengan optimal,” demikian disampaikan Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Ferynia, saat membuka acara pendeklarasian Pringsewu sebagai Kabupaten Literasi dan Pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Pringsewu bertemakan “Dengan semangat sumpah pemuda kita wujudkan Kabupaten Pringsewu sebagai Kabupaten Literasi”, di Kantor Pemkab Pringsewu, Senin (28/10/2019).
Dihari yang bersejarah ini, telah dideklarasikan Pringsewu sebagai Kabupaten Literasi dan Ibu Hj. Nurrochmah Sujadi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kabupaten Pringsewu. Untuk itu saya mengucapkan Selamat dan semoga amanah dalam melaksanakan tugasnya. “Diharapkan dengan dikukuhkannya Bunda Literasi peningkatan budaya baca di seluruh lapisan masyarakat akan lebih cepat, karena dengan seorang ibu akan lebih dekat dengan masyarakat, lebih inovatif dan kreatif dalam menumbuh kembangan minat baca pada masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ferynia menuturkan bahwasannya kebiasaan gemar membaca hendaknya dilakukan sejak dini dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Karena tidak ada satupun Negara yang maju sepanjang sejarah dan tidak ada peradaban yang terhebat sekalipun, kecuali karena masyarakatnya gemar membaca.
“Untuk itu, Perpustakan sebagai wahana belajar sepanjang hayat, yang menyediakan berbagai informasi tentunya harus dikelola oleh SDM yang berkualitas sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan Teknologi informasi. Khususnya dalam menghadapi “BONUS DEMOGRAFI” dimana Pemuda Indonesia berpeluang menguasai Pasar ASEAN. Akan tetapi untuk mendukung semua itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia Yang berdaya saing, cerdas dan berkualitas,” tandas Ferynia. (Christian Saputro)