Membongkar Kebobrokan Hasil Musda Ke X Partai Golkar
Onlinekoe.com, Bogor – Kebobrokan hasil Musyawarah Daerah (Musda) Ke X Partai Golkar yang digelar di Grand Hotel Sahira Kota Bogor 29 Agustus lalu, menyisakan masalah krusial dan terus dibongkar. Penanggung jawab Musda patut diberi sanksi.
Informasi diperoleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Jawa Barat, hingga saat ini belum juga menerbitkan Surat Keputusan tentang Susunan Kepengurusan hasil Musda X atas terpilihnya Rusli Prihatevy secara aklamasi.
Maraknya spanduk dan baliho tertulis, Selamat HUT ke 56 Partai Golkar tersebar dimana mana. Spanduk ukuran cukup besar itu terlihat foto Rusli Prihatey, SE, tertulis jabatan sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, disertai foto Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Airlangga Hartato dan ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ade Barkah Surachman.
Padahal, Susunan Pengurus baru DPD Partai Golkar Kota Bogor masa bhakti 2020 – 2025 belum diterbitkan, Surat Keputusan (SK) dari DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat. Karena munculnya gugatan dari para kader Golkar Kota Bogor ke Mahkamah Partai.
Surat bernomor: B.56/MP-GOLKAR/IX/2020 tanggal 15 September 2020, Mahkamah Partai Golkar berkirim surat pada Ketua DPD Partai Golkar Prov Jawa Barat, yang ditandatangani Ketua Mahkamah DR. IR. H. Adies Kadir, SH, M.HUM.
Dalam surat itu, meminta pada Ketua DPD Partai Golkar Prov. Jawa Barat, untuk menunda dan/atau tidak menerbitkan Surat Keputusan tentang Pengesahan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Bogor, hasil Musda, hingga putusan pokok perkara berkekuatan hukum tetap.
Maraknya spanduk yang dipasang diruang publik, menunjukkan bahwa Rusli Prihetavy, telah membuat kebohongan publik. Disinyalir Rusli nekad “melawan” tiga institusi diatasnya, diantaranya Mahkamah Partai Golkar, DPP partai Golkar dan DPD Jabar.
Ketua DPD partai Golkar terpilih dan ditunda pelantikan, Rusli Prihatevy, saat dikonfirmasi lewat What’s App tak merespon. Namun sesepuh Partai Golkar Dody Rosadi, mengingatkan, kompak membangun Partai Golkar Kota Bogor, bukan saling mangklaim seperti itu. “Ini justeru menjadi olok olokan lawan politik, mereka menertawakan,” kata Dody Rosadi (Den)