Ragam

Peran Serta Kaum Difabel dalam Kemajuan Budaya

Onlinekoe.com, Pati – Seminar Budaya dengan tema “Peran Serta Kaum Difabel Dalam Kemajuan Budaya” di Gedung SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Disdik Kabupaten Pati. Rabu, 12 Desember 2018.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos, Kasi PAUD Disdik Kab. Pati Endang Sri Mulyani, Pasi Intel Kodim 0718/Pati Kapten Inf Muhlisin, Pasi Ter Kodim 0718/Pati Kapten Arh Sumaryono, Danramil Kota Kapten Kav Suyatno, Ketua PPDI/Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia Suratno, Kasi Cagar Budaya Dan Prasasti Sejarah Disdik Kab. Pati.
Dandim 0718/Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kaum difabel harus tetap semangat, jangan minder dengan kekurangan yang dimiliki. “Saya akan membantu mendorong dan menyarankan agar Kaum Difabel mempunyai Perda kusus bagi kaum Difabel. Kodim Pati akan selalu siap membantu/ bekerja sama dan mempermudah peminjaman gedung aula untuk pertemuan dengan gratis dan tidak perlu dengan surat ijin, cukup Telpon atau SMS,”.
Sementara itu, Kasi PAUD Disdik Kabupaten Pati Endang Sri Mulyani mengucapkan “Alhamdulillah kita masih diberi kesehatan sehingga bisa berkumpul dalam rangka seminar seni budaya, peran serta kaum difabel dalam pemajuan kebudayaan,”.

“Kaum difabel memang memikiki kekurangan, namun dengan kekurangan tersebut tidak menjadikan rendah diri, tetap semangat dan yakin pasti bisa berbuat yang lebih baik dan berprestasi. Selamat mengikuti seminar, silakan nanti diikuti dan jangan malu – malu bertanya sehingga seminar budaya bisa bermanfaat bagi diri pribadi, bagi Bangsa dan Negara,” imbuhnya
Suharto, Direktur Sigap mengungkapkan, Difabel merupakan representasi dari penggunaan bahasa untuk memberi lebel kepada orang orang yang mengalami kekurangan fisik, sensorik, mental dan atau intelektual.
Ada tunjuh unsur kebudayaan universal menurut Koentjoroningrat yaitu, Bahasa, Sistem pengetahuan, Sistem kemasyarakatan atau organisasi social, peralatan hidup dan tehnologi, Sistem mata pencaharian hidup, Sistem Religi dan Kesenian.(nartopendim pati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *