Puluhan Mahasiswa IIB Darmajaya Ikuti Program Student Mobility
Onlinekoe.com, BANDARLAMPUNG – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya kembali mengirimkan mahasiswa untuk program student mobility ke perguruan tinggi mitra di luar negeri selama satu semester (Maret 2021– Juli 2021) secara daring.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hubungan Internasional mengirimkan 32 mahasiswa kuliah di beberapa perguruan tinggi, di antaranya University of Economics and Law (UEL) Vietnam, Nantong Vocational University (NTVU) Tiongkok, Nanjing Vocational College of Information Technology (NJCIT) Tiongkok, dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP).
Salah satu mahasiswi, Putri Sopiani mengatakan program SM daring ini lebih memudahkan mahasiswa belajar dengan perguruan tinggi di luar negeri. “Bisa lebih fleksibel, terus waktu mulai perkuliahan dan selesai perkuliahannya selalu on time,” ungkapnya.
Mahasiswi Prodi Manajemen IIB Darmajaya ini juga menjelaskan Program SM ini tidak pernah lewat dari jam yang ada di jadwal, karena program ini mengambil mata kuliah personal finance. Jadi, materi-materinya itu related atau dekat sama kehidupan sehari-hari.
“Tapi tetap merasa baru karena tidak pernah concern ke hal-hal itu sebelumnya. Misalnya kayak educational planning, insurance planning, personal financial planning, car consumption planning, house purchase planning, dan sebagainya,” ujarnya.
Materi yang diberikan, lanjut Putri, juga perbandingan antara kedua negara. “Jadi dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menggambarkan educational planning dan insurance planning di Tiongkok dan Indonesia. Ini menambah wawasan kita,” kata Putri yang menjalani SM di NTVU Tiongkok.
Sementara, Felix Darmawan yang juga mengikuti program itu di NTVU menerangkan bahwa SM daring ini langsung belajar dengan sang dosen. Menurutnya, pembelajaran juga dilakukan dengan platform dingtalk. “Kita bergabung dalam grup dengan dosennya langsung. Seminggu dua pertemuan, sekali pertemuan satu setengah jam,” ucapnya.
Sementara, Kepala UPT Hubungan Internasional, Muhammad Dwiyan Aditiya mengatakan untuk program SM ini mengalami peningkatan jumlah pesertanya. “sebanyak 28 mahasiswa mengikuti program SM dan sisanya 4 mahasiswa mengikuti joint research,” ungkapnya.
Kegiatan ini juga, lanjut dia, disesuaikan dengan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). “Program SM ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman pengetahuan dari pengajar perguruan tinggi mitra di luar negeri,” tutupnya. (*)