Dr. H. Fauzi : Di Hari Raya Idul Adha Ini Mari Kita Mulai Beritakan Kabar Baik
Onlinekoe.com, PRINGSEWU – Peringatan Hari Raya Idul Adha 1442 H tahun ini dilingkungan kita masih dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, walau pelaksanaan Sholat di rumah dengan keluarga namun tidak mengurangi makna dari perayaan Hari Raya Idul Adha. Dalam menghadapi masa Pandemi Covid- 19 ini “Mari kita Bersabar dan Ikhtiar Lahir-Batin” dan di Hari Raya Idul Adha tahun 2021ini “Mari, kita semua mulai beritakan kabar baik” ajak Dr. H. Fauzi Wakil Bupati Pringsewu, Lampung, melalui Whatsapp, Selasa (20/7).
Menurut Dr.H. Fauzi, “ Mengapa kita mulai beritakan kabar baik ? Karena, Masyarakat kita butuh keyakinan positif bahwa pandemi ini bisa dikalahkan. Kita semua bisa melalui ini dengan baik-baik saja. Namun hal ini bukan berarti membuat kita meremehkan situasi yang ada, atau mengabaikan anjuran pemerintah untuk melakukan social distance dan lain sebagainya. Kita perlu memperbanyak kabar baik, menginformasikan harapan perihal kesembuhan, dan kemungkinan besar untuk tetap bertahan hidup biarpun terinfeksi virus. Keberadaan harapan didalam diri kita adalah pelita yang menjaga asa untuk tetap hidup. Harapan itu akan bertahan selama diberikan “bahan bakar” berupa kabar baik.
Lalu Apa saja kabar baiknya? Beritakan bahwa yang terinfeksi virus ini bisa sembuh, beritakan bahwa gaya hidup sehat membuat kita berpeluang besar memenangkan “peperangan” ini, beritakan bahwa situasi ini tidaklah seburuk yang dikira, dan masih banyak lagi.
Kita butuh lebih banyak lagi kabar baik untuk mengusir prasangka buruk yang terlanjur melekat pada diri kita belakangan ini. Sebuah prinsip motivasi agar berfungsi optimal adalah menginformasikan satu kabar buruk berbanding dengan setidaknya 3 kabar baik atau lebih. Satu kabar buruk saja sudah cukup, jangan ditambahi lagi.
Sebuah berita kematian dalam satu hari itu sungguh terlalu banyak. Melihat bayang-bayang kematian setiap hari menghantui kita malah akan membuat kita seperti pesakitan yang tinggal menunggu waktu digorok. Kematian itu pasti dialami oleh seseorang, tapi pilihlah kematian yang terbaik menurut kita. Kematian yang membuat kita bangga meninggalkan dunia ini dengan jejak optimisme dan keyakinan bahwa kita telah melalui semua dengan penuh keberanian.
Jangan hanya memberitakan tentang kematian, tetapi beritakan juga tentang kehidupan. Jangan hanya memberitakan tentang berapa banyak orang yang meninggal dunia karena coronavirus, tapi perbanyak berita tentang orang-orang yang berhasil sembuh darinya. Jangan hanya memberitakan nestapa dan duka, tetapi beritakan juga semangat dan gairah untuk bangkit melawan pandemi ini. Jangan terkungkung oleh pemberitaan rasa sakit, tapi informasikan tentang kesehatan. Kita bisa menang dan kita pasti akan melalui periode ini dengan senyuman indah.
Dr. H. Fauzi, juga mengatakan, Seringkali kita terkukung oleh rating pemberitaan bahwa duka dan nestapa membuat banyak orang bersimpati. Tapi justru hal itulah yang membuat kita kehilangan semangat untuk menebarkan aura positif kepada banyak orang diluar sana.
Bagi para penulis dan para penyeru diluar sana, mari kita sebarkan sebanyak mungkin berita positif dan kabar baik yang membangkitkan harapan banyak orang.
Wakil Bupati Pringsewu, yang juga sebagai Ketua PMI dan Ka Kwarcab Gerakan Pramuka Pringsewu ini, lebih lanjut mengatakan, Perjuangan kita adalah bagaimana membuat semua melihat titik cerah perjuangan melawan coron, virus ini bisa dimenangkan. Dan kalaupun pada akhirnya diantara kita harus “berakhir” karena covid-19, maka kita telah menjalani perjuangan besar dan luar biasa yang patut untuk dibanggakan.
Sebenarnya kita memiliki fitrah untuk manjadi optimis, kuat, menjadi hebat, dan lain sebagainya. Namun “doktrin” ketakutan yang belakangan ini semakin marak sei…