Bagian Tubuh Bercecer, Pengungsi Banjir Tewas Mengenaskan Masuk Kolong & Tergilas Truck
Onlinekoe.com | Sergai, Sumatera Utara – Seorang pengungsi korban banjir, berinisial I (40) Warga Dusun I Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah (samping kantor JNE Sei Rampah), tewas dengan kondisi mengenaskan didepan Masjid Taqwa Pekan Sei Rampah usai pulang sholat Isya malam ini, Sabtu (20/11/2021), sekitar pukul 20.10 WIB.
Selama hampir sebulan ini, korban yang berstatus lajang dan ikut orang tuanya mengungsi untuk tidur dan makan di Komplek Mesjid Taqwa yang dijadikan Posko, karena rumahnya terendam air setinggi 60 cm. Menurut sumber dari jemaah dan pengungsi yang berada di Masjid Taqwa mengatakan, kalau korban usai Sholat Isya dan diduga berniat mau memulangkan sepeda motor Honda Beat nopol BK 6278 XAL warna merah.
Saat keluar dari kompleks masjid yang jalannya menurun, tak disangka-sangka datang Truk Trailer (gandeng) jenis Fuso nopol BK 8894 CQ yang membawa Tangki bermuatan, dari arah Tebing Tinggi menuju Medan.
Akibatnya, Honda Beat yang dikendarai korban, langsung menyeruduk bagian samping kiri belakang dan korban masuk ke kolong Truk Trailer yang sarat dengan muatan didalam tangkinya.
Tergilas ban ganda dari Trailer, bagian perut pecah dan usus terburai. sementara bagian kepala juga mengalami luka yang cukup parah, dan korban tewas di TKP sedangkan Honda Beat yang dikendarai korban ringsek bagian depan.
Melihat kejadian tersebut, sopir truk Trailer yang berinisial R (53) warga Simpang Kantor, Medan Belawan, langsung tancap gas arah ke Medan.
Sontak warga yang lagi ramai karena malam Minggu, mencoba mengejar truk trailer tersebut. Ketika dicoba untuk menyetopnya, sopir berdalih kalau dia mau ke kantor polisi menyerahkan diri, dan akhirnya yang mengejar truk langsung menggiring ke Polres Sergai.
Personil Unit Laka Polres Sergai yang tiba dilokasi, kemudian membawa korban ke RSUD Sultan Sulaiman untuk di visum. Sedangkan sepeda motor, truk Trailer berikut sopirnya diamankan di Sat Lantas Polres Sergai.
Sopir truk Trailer, ketika ditanyai wartawan lagi duduk dikantin mengatakan,
“Saya dari Tebing mau ke Belawan untuk bongkar muatan, katanya korban nggak pandai naik kereta dan gugup waktu truk dekat sama dia. Aku takut dipukul masa, makanya aku lari kesini,” dalihnya membela diri.
Hingga berita ini dikirim, tidak ada aparat lalu lintas yang bisa dikonfirmasi kepada wartawan, sedangkan personel piket tidak ada yang bersedia memberikan keterangan.
(Js.01)
Pingback: Isi Perut Berhamburan, Pengungsi Banjir Tewas Mengenaskan Tergilas Truck | SUMATERA POST