Polisi Intimidasi Wartawan Meliput Peristiwa Dirumah Dinas Irjen Ferdy Sambo Sudah Diamankan
Onlinekoe.com | Jakarta — Polisi yang mengintimidasi 2 wartawan, yakni CNNIndonesia.com dan Detik saat meliput kasus penembakan Brigadir J di sekitar Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (14/7) siang, telah diamankan oleh polisi.
Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, polisi pelaku intimidasi tersebut bakal langsung ditindak Biro Provos Divisi Propam Polri.
“Anggota yang melakukan intimidasi kepada teman-teman jurnalis yang melakukan tugas-tugas jurnalistik sudah diketemukan dan akan ditindak tegas oleh Karo Provos,” kata Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (15/7).
Polri akan menyampaikan secara berkala tindaklanjut perkara ini kepada pihak CNNIndonesia.com dan detiknetwork.
Mabes Polri hari ini juga telah bertemu dan berkomunikasi dengan perusahaan media yang wartawannya menjadi korban intimidasi.
Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo telah berkomunikasi dengan CEO detiknetwork Abdul Aziz, Pemimpin Redaksi (Pemred) CNN Indonesia Titin Rosmasari, Wapemred CNNIndonesia.com Ike Agestu dan Wapemred detikcom Elvan Dany Sutrisno.
Dalam pertemuan itu, Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Dedi Prasetyo menyampaikan kekecewaannya atas perilaku anggota polisi di lapangan yang mengintimidasi wartawan. Mantan Karo Penmas Divhumas Polri ini mengatakan, polisi seharusnya tahu bahwa kerja jurnalis dilindungi undang-undang dan tak boleh diintervensi.
Atas dasar itu Kadiv Humas Polri mengaku akan merancang arahan kepada personel polisi agar mengetahui dasar-dasar kerja wartawan di lapangan saat meliput suatu peristiwa.
“Kami sudah punya pengalaman, bagaimana kami berkomunikasi dengan teman-teman media. Di tahun 2018, di tahun 2019 kejadian-kejadian seperti ini pun pernah terjadi. Bahkan lebih keras lagi, ke depannya kita harapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan kita mitigasi bersama,” ujar Dedi lagi.
Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari berharap polisi serius dan berkomitmen mencegah terulangnya intimidasi terhadap jurnalis. Titin juga meminta kasus intimidasi ini diusut tuntas.
“Kasus ini akan ditindaklanjuti dengan proper, dengan baik dan kami akan mengawal itu,” ucap Titin.
Titin juga menambahkan, kasus intimidasi terhadap jurnalis CNN Indonesia bukan pertama kali terjadi. CNN Indonesia sempat melaporkan kasus intimidasi, dan kekerasan aparat kepada jurnalis yang bertugas pada Mei 2019 dan Oktober 2020 lalu.
“Sayangnya tidak tuntas, tidak tahu hasilnya seperti apa. Padahal kejadiannya mengakibatkan selain secara psikologi ke kru kami menimbulkan trauma,” ujarnya.
Diketahui, intimidasi terhadap wartawan CNNIndonesia.com dan 20Detik terjadi pada Kamis (14/7) kemarin.
Saat itu keduanya sedang mewawancarai petugas kebersihan di sekitar Kompleks Polri Duren Tiga, Asep, untuk mendalami kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Disaat wawancara berlangsung tiga orang berbaju hitam, berbadan tegap dan berambut cepak secara tiba-tiba muncul dari arah belakang mengendarai sepeda motor. Mereka langsung menghentikan wawancara.
Ketiganya tanpa mengenalkan identitas lalu merampas ponsel dua jurnalis tersebut. Mereka secara sepihak memeriksa ponsel, menghapus sejumlah foto, video, dan hasil wawancara. Lalu, mereka juga memeriksa seisi tas kedua jurnalis CNN Indonesia dan Detik.
Ketiga oknum polisi yang mengintimidasi wartawan CNN Indonesia.com dan 20detik saat meliput di rumah dinas Irjen (Pol) Ferdy Sambo telah diketemukan dan tindak tegas oleh Biro Provost Divisi Propam Polri.
Pasca kejadian baku tembak sesama ajudan Kadiv Propam Polri itu, polisi kian memperketat pengawasan di sekitar kediaman jenderal polisi bintang dua tersebut. Polisi pun sempat melarang wartawan mengambil gambar di satu sisi rumah.
(Alex)