Pemukiman Gunung Kemala Timur Terancam Tergerus Sungai Way Krui
Onlinekoe.com | Masyarakat Pekon Gunungkemala Timur, Kecamatan Waykrui, Kabupaten Pesisir Barat, merasa terancam, terlebih pada warga yang memiliki rumah dekat dengan aliran sungai Waykrui.
Apalagi, curah hujan yang hampir setiap hari turun, mengakibatkan debit aliran sungai meningkat dan menggerus dinding sungai yang persis dibelakang pemukiman warga setempat.
Peratin Gunungkemala Timur, Edison Surya, mengatakan bahwa sejak beberapa tahun terakhir dinding sungai yang berada di belakang pekon tersebut semakin terancam, apalagi sekarang jarak rumah dengan dinding sungai hanya beberapa meter lagi.
“Seperti hari ini Selasa (11/10/2022), hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah Pesisir Barat, terlebih di kecamatan Waykrui, mengakibatkan selalu terjadi gerus oleh aliran sungai, dinding sungai semakin mendekati rumah warga,” papar Edison.
Sekarang jarak dinding sungai dengan rumah warga tidak sampai dua meter, apalagi hampir setiap hari hujan dan aliran air sungai cukup besar. Meningkatnya debit air Way Krui membuat talud sementara yang dibuat dari karung berisi pasir mengalami longsor, sehingga membuat dinding sungai kembali tergerus dan rumah warga kembali terancam.
“Sebelumnya kami sempat melakukan gotong royong bersama warga membangun talud sementara dari karung berisi pasir, namun karena debit air kembali meningkat sehingga membuat dinding sungai kembali terancam,” jelasnya.
Menurutnya, usulan penanganan dinding Way Krui itu sudah berulang kali disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), namun hingga kini belum ada realisasinya.
“Bahkan sejumlah anggota dewan telah melakukan peninjauan erosi yang terjadi pada dinding sungai Way Krui itu, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya,” terangnya.
Pihaknya berharap, Pemkab Pesisir Barat bisa melakukan upaya penanganan dinding Way Krui itu, sehingga rumah warga yang terancam erosi itu bisa diselamatkan.
“Kami harap ada upaya dari Pemkab Pesisir Barat agar penanggulangan erosi sungai Way Krui itu bisa dilakukan, karena proposal yang kami sampaikan sudah banyak namun belum ada tindak lanjutnya,” tutup Edison. (Holil)