Buku Kumpulan Puisi Panen Karya Beno Siang Pamungkas Diluncurkan
Semarang – Penyair Beno Siang Pamungkas merilis buku kumpulan puisi bertajuk : Panen. Acara soft launching buku ini dihelat Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PWNU Jawa Tengah, Kasatmata Creativa dan Barisan.co dalam acara Tadaburan #3 yang ditaja di Kaula Kopi, Jl. Dempel Berlian Raya No.2, Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Kota Semarang, Sabtu (11/02/2023).
Ketua LESBUMI Jateng Lukni Maulana mengatakan gelaran acara ini merupakan acara Tadaburan yang ditaja secara rutin dan ini untuk kali ketiga.
“Mudah-mudahan acara ini akan terus berlangsung. Bisa menjadi sebuah tempat alternatif baik untuk pentas kesenian maupun diskusi seni,” ujar Gus Lukni.
Beno Siang Pamungkas yang dikenal sebagai salah satu motor penggerak Revitalisasi Sastra Pedalaman (RSP) pada tahun 1990 – an ini mengisahkan proses kreatif lahirnya kumpulan puisi bertajuk : Panen.
Penyair kelahiran Padangan, Bojonegoro, 1968 ini mengatakan, buku Panen ini merupakan bukunya yang ketiga. Buku kumpulan puisi tunggal pertamanya Sajak Sampah Gerinda Baja terbit pada tahun 1993. Sedangkan buku puisi kedua bertajuk : Ensiklopedi Kesedihan terbit tahun (2008).
“Buku-buku saya lahir jaraknya kebetulan setiap 15 tahun sekali. Ternyata kecepatan saya melahirkan buku puisi tunggal lemot banget setiap 15 tahun baru terbit buku,” ujar Beno dalam artis talk yang dipandu Andri Kafa.
Beno juga mengaku buku yang diterbitkan Cipta Prima Nusantara, Semarang ini juga hadir karena dorongan akan janjinya pada anaknya akan menghadiahi buku kalau cucunya lahir.
“Buku puisi Panen ini saya buat untuk hadiah cucu saya yang pertama yang Insya Allah akan lahir pada tanggal 23/ 02/ 2023 mendatang, “ ujar penyair low profil ini penuh rasa syukur.
Beno menambahkan, buku ini diberi jusdul Panen, menurut dia panen adalah merupakan hasil yang ditanam. Jika di kehidupan kemarin tidak menanam kebaikan, tidak akan memanen kebaikan pada saat ini. “Bukti nyatanya malam ini. Banyak teman-teman yang saya tidak duga datang menghadiri acara saya ini. Padahal banyak acara-acara besar bersamaan malam ini,” ujar Beno.
Gelaran acara pentas diawali dengan pembacaan doa oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al Itqon, Bugen, Semarang, KH Sholahuddin Shodaqoh.
Buku Panen ini adalah kebaikan. Buku yang akan menginspiriasi kita untuk berbuat lebih banyak kebaikan. Baik untuk saat ini maupun saat nanti,” ujar KH Sholahuddin sebelum memulai melangitkan doa.
Gelaran acara dikemas ciamik dalam rangkaian kolaborasi puisi, musik dan tari dengan menampilkan Beno Siang Pamungkas (Penyair), Yanuar Kurniawan (Pemusik) dan Mentari Isnaini (Penari). Beno membawakan beberapa nomor puisi yang ada dalam album Panen dengan iringan musik Yanuar “Gembi” Kurniawan dan Mentari Isnaini yang merespon dan menafsirkan larik-larik puisi sang penyair dalam keindahan gerak tarinya.
Tampil juga meramaikan perhelatan penyair Timur Suprabana, Adhitia Armitriant, Eko Tunas, Tridhatu dan Salahudin ”Adin” Mbuh yang menyampaikan sepenggala catatan Beno Siang Pamungkas dalam gerakan Revitalisasi Sastra Pedalaman. (Heru Saputro)