Akhirnya Perwakilan LSM GML Dipersilahkan Masuk oleh PLN Kalianda
Onlinekoe.com – Usai terjadi gesekan dengan kepolisan dari Polres Lamsel, akhirnya pihak Perwakilan LSM GML dipersilahkan masuk oleh pihak PLN Kalianda, Kabupaten Lamsel, Kamis, (13/12/18).
Kedatangan perwakilan tersebut disambut langsung oleh Kepala Unit Pelayanan Kantor PLN Kalianda Lamsel.
Dalam tanya jawabnya, Koordinator Lapangan (Korlap) GML, Dedi Manda mengungkapkan meminta pihak PLN Kalianda segera memenuhi apa yang menjadi tuntutan mereka.
“Kami lihat ada 7000 PJU, dan ada 6000 yang dianggap ilegal, jadi kami meminta dihidupkan kembali, sangat lucu ketika PLN meminta kepada Pemkab Lamsel, karena jika ilegal itu kewajiban PLN yang mengawasi, siapa yang pasang di pantau, jangan-jangan jin yang pasang” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Dewan Penasehat GML, Muslihun, yang meminta kepada pihak PLN Kalianda, yang menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi ke Lapangan.
“Tolong di oval pabrik besar di Lamsel, kemungkinan itu yang melakukan pencurian listrik, kami juga minta dihapuskan beban tambahan dalam pembayaran tagihan listrik” jelasnya.
“Kami curiga di PLN dan Pemkab ada oknum yang bermain dengan uang rakyat, Masyarakat tidak tahu cara menghitung tagihan, kami juga sudah menyiapkan pulbaket” tambahnya.
Sedangkan menurut Kepala Unit Pelayanan PLN Kalianda, Beni Waluyo, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pekerjaan sesuai prosedur bahkan menggunakan alat canggih.
“Kami pelayan masyarakat, kami siap menyalakan lampu PJU itu semua, intinya amat mendukung PJU masyarakat, terkait pemadam kemarin merupakan prosedur PLN” bebernya.
“Alhamdulillah permasalahan dengan Pemkab kami sudah selesai, tadi sudah rapat, masalah Data di Lamsel dilayani 4 unit, saya di Kalianda membawahi 7 kecamatan.
PLN Kalianda mempunyai 82 ribu lebih pelanggan, untuk Titik PJU dari 2017 sudah kami data, sudah ada dengan Disperkim, kemungkinan dilapangan ada tambahan lampu baru karena rusak dan putus. PLN membuka peluang kepada pelanggan jika tidak sesuai dengan pemakaian, pengawasan kami mempunyai mekanisme pembacaan meteran dengan Handphone canggih, yang mempunyai teknologi geo tagging, selisih itu kemungkinan petugas kami tak bisa masuk rumah karena dikunci pagarnya, akan tetapi setiap bulan kami baca di data sistem secara berulang. (Ari)