Anak Panti Asuhan Belajar Buat Animasi Bareng HIMSI IIB Darmajaya
Onlinekoe.com, Bandarlampung – Sebanyak 25 anak Panti Asuhan Al-Banin Bandarlampung antusias menerima materi tentang pembuatan animasi menggunakan aplikasi Adobe Flash yang disampaikan oleh para mahasiswa perwakilan Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi (HIMSI) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Minggu (10/2/2019).
Peserta yang merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat tampak aktif bertanya, dan bersemangat untuk mencoba praktek langsung menggunakan laptop yang disediakan HIMSI IIB Darmajaya.
Ketua Umum HIMSI IIB Darmajaya, Ronaldo mengatakan, program panti binaan merupakan salah satu program kerja HIMSI IIB Darmajaya. Bertujuan sebagai bentuk kepedulian para mahasiswa HIMSI IIB Darmajaya kepada anak panti asuhan.
“Setiap 2 Minggu sekali, kami mengunjungi Panti Asuhan Al-Banin Bandarlampung sebagai panti binaan HIMSI IIB Darmajaya. Selain pelatihan tentang animasi (Adobe Flash), sebelumnya kami juga telah memberikan pelatihan tentang Microsoft Office, dan desain grafis (Corel Draw),” ujarnya.
Mahasiswa semester V jurusan S1 Sistem Informasi ini melanjutkan, melalui pelatihan, pihaknya bermaksud untuk saling berbagi ilmu, dan berharap kegiatan tersebut bermanfaat bagi peserta sebagai bekal kemampuan yang dapat digunakan nantinya di dunia kerja maupun berwirausaha.
“Berbagi dengan anak yatim piatu tidak harus dalam bentuk materi. HIMSI IIB Darmajaya ingin berbagi dalam bentuk ilmu. Pengetahuan tentang Microsoft Office menjadi ilmu dasar yang harus dikuasai di bidang IT. Selain itu, skill membuat desain grafis dan animasi menjadi kemampuan yang bisa mereka gunakan untuk siap bekerja atau membuka usaha sendiri,” ungkapnya.
Menanggapi kegiatan ini, Wakil Rektor III IIB Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., MM mengapresiasi dan mengutarakan rasa bangganya kepada para mahasiswa IIB Darmajaya yang peduli dengan sesama dan memiliki jiwa sosial.
Menurutnya, organisasi kemahasiswaan tak hanya wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan minat bakat, dan potensi yang dimilikinya. Tetapi, mahasiswa juga belajar tentang berorganisasi, mengembangkan jiwa kepemimpinan, networking, meraih prestasi, dan melakukan kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Jika kita hanya mendonasikan makanan, pakaian, atau uang. Materi tersebut memang bermanfaat, tapi akan cepat habisnya. Sementara, jika kita memberikan ilmu kepada orang lain, berbagi pengetahuan dan pengalaman. Insyallah hal itu lebih bermanfaat lagi bagi mereka dalam menjalani masa depan,” tuturnya.(*)