NASIONAL

Augie Bunyamin : PT MEP Menuju Perubahan, Ditinggal Hutang 47,3 Miliar Merangsek Habis

 

Onlinekoe.com, Muba – Badan Usaha Milik Daerah PT Muba Elektrik Power (MEP) merangsek menuju Perubahan-perubahan dengan mendengarkan dan merasakan keluhan Pelanggan yang masih mengalami beberapa Problem Pemadaman Listrik.

Beberapa waktu lalu, PT Muba Elektrik Power dilanda isu hutang yang totalnya mencapai Rp. 47,3 Miliar kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) hingga di awal Tahun 2021 lalu terpaksa harus dilakukan Pemadaman lantaran harus menunggu hutang dibayarkan.

Menurut Direktur Utama PT Muba Elektrik Power Augie Bunyamin dihadapan media menuturkan, sebelum kami masuk sebagai pengurus BUMD milik kabupaten Musi Banyuasin ini, kita diserahkan dengan tugas yang ditinggalkan dengan hutang sebesar Rp.47,3 Miliar, ini yang seharusnya kita sampaikan juga kepasa Masyarakat agar tidak ada persepsi yang salah.

” Hutang tersebut menurut kami cukup besar, akan tetapi saat ini kami berusaha untuk perlahan mencari solusinya, hingga saat ini hutang tersebut merangsek turun,” ujar Augie.

Dijelaskannya, PT Muba Elektrik Power terus bekerja, yang dulunya keluhan Pelanggan tidak terjamah dan hanya didengarkan oleh Penagih, kami putuskan untuk terjun langsung bersama-sama agar dapat mengetahui apa-apa saja yang jadi keluhan Pelanggan.

” Kita saat ini memiliki kecamatan Plakat Tinggi sebagai Pilot Project, dimana kecamatan ini nanti sebagai contoh Perubahan yang bakal kita terapkan di beberapa kecamatan lain, disana kita tambah tenaga ahlinya yang langsung terlebih dulu kita bekali langsung di PLN agar dapat benar-benar paham mengatasi kendala di lapangan,” beber Augie.

Dipaparkannya, banyak keluhan masyarakat bahwa pembayaran listrik di PT MEP ini mahal, maka dari itu kami minta kepada rekan-rekan media yang hadir pada hari ini, kalau ada yang mendapatkan keluhan warga yang bilang kalau tagihan listrik PT MEP ini mahal, kasih tau saya nama dan Id pelanggannya, jadi bisa langsung saya cek dan juga saya bisa jelaskan secara rinci.

” Kami masih terus berbenah untuk pergantian alat-alat yang belum pernah di ganti, dan kami juga meminimalisir pemadaman listrik terlalu lama dengan cara penambahan anggota walau belum merata di seluruh kecamatan, baru di kecamatan plakat tinggi, guna penambahan anggota di setiap kecamatan adalah supaya mempermudah mencari dimana sumber terjadinya pemadaman,” tukasnya.(H)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *