Bachtiar Adamy Lantunkan Melukis Kenangan di Pematang Sawah
Onlinekoe.com | Menurut KBBI, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh matra, penyusunan larik, bait, dan irama.
Jenis ataupun tema puisi pun ada beraneka ragam, mulai dari ekspresi tentang kenangan, kesedihan, kegembiraan, ketakutan, hingga ekspresi tentang cinta.
Kali ini, Bachtiar Adamy mengekspresikan syairnya bertemakan kenangan sosok sang orang tua, berikut petikan puisinya :
Berjalan di pematang sawah
Menatap hamparan padi menguning
Bagaikan kalung emas berjuntai di etalase
Sebuah harapan ayah-emak di kampung
Membiayai anak anak hafal Alquran
Di pesantren modern.
Berjalan di pematang sawah
Mengusap butir padi bakal menjadi beras
Hasil keringat petani desa cot serani
Memanen padi di bawah terik mentari
Hatinya teguh sebagai petani
Zembari berdoa agar anaknya menjadi hafiz.
Hatinya berbunga-bunga
Bagaikan si bunga telang berwarna biru
Dipetik setiap hari di kebun belakang
Ayah dan emak selalu berdoa
Agar si anak jadi orang shaleh.
Berjalan di pematang sawah
Melihat mentari menyingsingkan cahaya
Ayah dan emak mimpikan si buah hati
Menjadi insan berguna menebarkan ilmu.
Berjalan di pematang sawah
Melihat senja berjuntai di ufuk barat
Terbayang ayah dan emak pun bergerak senja
Memikir si buah hati di rantau orang.
Berjalan di pematang sawah
Menatap bangau terbang sekawan
Sehabis mengais rezeki di kolam
Membawa pulang hasil tangkapan
Untuk si kecil menanti seharian.
Berjalan di pematang sawah
Terdengar cericit pipit dan manyar
Pulang ke sarang bergantung di daun nyiur
Terbayang ayah-emak tinggal
Berpindah-pindah belum punya rumah.
Berjalan di pematang sawah
Terbayang ayah dan emak hatinya tetap tenang
Mensyukuri, meski secuil rezeki hari ini.
Berjalan di pematang sawah
Melukis kenangan ketika kanak
Mencari rumput pakan sapi
Emak dan ayah rindu rahmat
Harapkan anak tekun menimba ilmu.