Anggota Komisi VII DPR RI Asman Abnur juga mengatakan adanya listrik sangat bermanfaat bagi warga. Namun, karena faktor ekonomi, masih banyak yang membutuhkan bantuan untuk membayar biaya penyambungan.

“Mayoritas kegiatan masyarakat saat ini bergantung pada ketersediaan listrik baik untuk kebutuhan pendidikan, sosial maupun usaha di berbagai bidang. Semoga program ini kedepannya bisa dilakukan secara berkelanjutan dan semakin banyak penerima manfaatnya,” imbuhnya.

Terakhir, Staf Ahli Direktur Retail PT. PLN (Persero) Rasyid Nadja menyampaikan bahwa program BPBL merupakan upaya pemerintah menghadirkan listrik kepada seluruh masyarakat. Sebab, listrik merupakan kebutuhan dasar seluruh masyarakat.

“Salah satu upaya pemerintah dalam memberikan akses listrik kepada masyarakat adalah melalui program BPBL. Kementerian ESDM menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang baik dari Komisi VII DPR RI, pemerintah kabupaten Bintan dan PLN,” jelasnya.

Rasyid Nadja juga menyatakan kedepannya PLN akan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu, salah satunya dengan pemerataan akses dan percepatan penyediaan listrik. Karena itu, PLN akan mendukung tercapainya target rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024.

“PLN Bersama dengan mitra kerja akan bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi dan melangkah bersama melaksanakan tugas mulia dari Kementerian ESDM yakni program BPBL,” tuturnya.

Rasyid Nadja juga menyampaikan komitmen PLN untuk menyukseskan program BPBL. Dengan demikian, program ini sejalan dengan komitmen PLN untuk terus menerangi hingga ke seluruh penjuru Kepulauan Riau.

Provinsi Kepri sendiri akan ada 2300 warga yang akan menerima Program BPBL di Tahun 2023. Kabupaten Karimun sebanyak 1357 warga penerimaan BPBL, Kabupaten Lingga sebanyak 458 warga penerimaan BPBL, Kota Batam sebanyak 393 warga penerimaan BPBL dan Kabupaten sebanyak 91 warga penerima BPBL.

Direncanakan juga Komisi VII DPR RI menyetujui alokasi APBN tahun 2025 untuk Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi rumah tangga miskin belum berlistrik Sebanyak 125.000 Rumah Tangga yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia. (JS)

Sumber : Diskominfo Pemprov Kepri