Jawa TengahMEDIA CREATIVESemarang

Bea Cukai Jateng – DIY Gandeng Disbudpar Semarang Edukasi “Berantas Rokok Ilegal”

Semarang – Wayang Orang On The Street (WOTS) kembali hadir di Oudetrap Theater, Kotalama, Semarang, Jumat (31/05/24). Pagelaran WOTS kali ini dipersembahkan Bea Cukai Jateng – DIY menggandeng Disbudpar Kota Semarang, WO Ngesti Pandowo dan Tirang Community.

Helat Wayang orang yang diperuntukan program sosialisasi dan edukasi cukai tembakau “Berantas Rokok Ilegal” ini dipenuhi ratusan penonton yang menyesaki panggung terbuka Oudetrap.

Pagelaran yang mengusung lakon Gelanggang Tahta Wirata ini disutradarai Bagas Surya dengan iringan karawitan Githungswara.

Sekretaris Disbudpar Samsul Bahri Siregar mewakili Kepala Disbudpar Kota Semarang mengatakan, sangat mengapesiasi Ngesti Pamdowo, Tirang Community yang membuat Wayang Orang kini menjadi salah satu pilihan tontonan generasi muda.

“Saya sangat senang dan bangga kini WOTS penontonnya generasi muda. Ini sangat menggembirakan Wayang Orang di Kota Semarang bertumbuhkembang tak hanya penontonnya, para pemainnya pun kini banyak anak muda. Harapannya ke depan WO Ngseti Pandowo terus berinovasi dan mengembankan kreativitasnya sehingga pertunjukanya tetap digemari masyarakar,” pungkas Sambul Bahri.

Samsul pada kesempatan itu juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Bea Cukai telah mendukung acara Wayang on the Street yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Rokok bercukai asli yang selama kita beli selama ini salah satu hasilnya untuk menyelenggarakan hiburan pada malam ini. Maka kami ucapkan terima kasih kepada Bea Cukai yang terus mendukung acara ini, ” tandas Samsul.

Bagas Surya selaku sutradara bisa mengembangkan pola permainan para pelakon sehingga tak terjebak pakem tetapi bisa merespon panggung dan situasi. Lakon Gelanggang Tahta Wirata mengisahkan tentang kisah banayaknya manusia yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi keserakahan dan memuaskan nafsu pribadinya.

Salah satu kerabat kraton Wirata, Kincakarupa memiliki ambisi besar untuk mengusai erajaan Wirata. Ditemani Rajamala dan Praupakenca menyusun strategi untuk menggembosi Wirata. Mereka merancang gelanggang adu jago manusia.

Para putra Wirata Raden Seta, Raden Utara dan Wratsangka memikul beban berat untuk mempertahankan tahta ayahnya. Tetapi dengan bantuan Bilawa anak pejagalan dari Wrihasnala, para putra Wirata dapat mempertahankan tahta Wirata dari ancaman kejahatan Kincakarupa bersaudata.

Ada sebuah ujaran bijak “Aja melik barang kang melok Sapa salah balak seleh, sapa bibite ala bakal sirna, Sura dira jayangingrat lebur dening pangastuti”.

(Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *