Onlinekoe.com, METRO – Tidak seperti Ike Edwin yang terjegal dalam tahap administrasi, pasangan independen kota Metro melenggang mulus dalam pencalonan bakal Walikota dan wakil walikota. Hal itu karena ada banyak masyarakat yang kemudian memutuskan untuk berkoalisi dengan pasangan independen. Dan, sekaligus membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat kepada partai politik berkurang untuk memimpin.
Namun ada poin penting lainnya yang mestinya terungkap sebagai sebuah realitas sosial baru di masyarakat. Pertama, masyarakat telah membuka diri dan memberi kesempatan kepada publik, yang mana siapa saja bisa menjadi seorang pemimpin, bukan hanya mereka yang pernah atau duduk dalam partai politik.
Berkoalisi dengan warga menjadi acuan data yang kredibel untuk membangun. Tidak seperti calon lainnya, pasangan independen mempunyai data yang luas dan Komplek. Itu sebabnya, jika ditanya siapa yang memiliki data lapangan yang lengkap, maka jawabannya adalah pasangan independen. Kendati pun calon lainnya juga memiliki data yang sama, namun data lapangan yang dimiliki oleh calon perseorangan lebih luas.
Tidak dapat dipungkiri memang, hari ini banyak pihak yang menuhankan partai politik. Misal, dalam pencalonan pilkada, calon yang maju dengan partai politik tidak diwajibkan untuk mengumpulkan dukungan warga. Sebagai pengganti, calon cukup mengumpulkan dukungan kursi dari partai politik. Unfair memang, namun begitu lah adanya hari ini.
Kasus-kasus terjengkalnya calon independen karena tidak terpenuhinya persyaratan administrasi banyak terjadi di berbagai tempat. Di lampung sendiri dari 4 calon independen, hanya calon independen kota Metro yang melakukan ke tahap selanjutnya. Ini menunjukkan bahwa jika ingin mencalonkan diri dengan mudah ya harus lewat jalan partai dengan segudang persyaratan yang tentunya diajukan, salah satunya adalah mahar politik.
Seperti halnya, apa yang kita pahami saat ini, jika maju saja menggunakan uang “belakang”, maka ke depan dalam kepemimpinan mereka akan mencari gantinya. Hukum alam. Hal tersebut sudah menjadi realitas sosial yang dengan atau tanpa diketahui oleh publik. Hierarki politik yang demikian hanya akan mengeruk sumber daya yang ada untuk menjadi nilai kekayaan.
Berkoalisi dengan warga adalah upaya untuk memutuskan mitos partai politik. Faktanya, ada banyak calon yang mampu menjungkalkan partai politik dalam percaturan Pilkada dengan berkoalisi dengan warga dan melalui kerja-kerja kolektif. Itu menjadi pembelajaran bersama bahwa tidak semua harus melalui partai politik dengan mahar politiknya.
Tentu, kita harus sepakati bersama bahwa Metro butuh pemimpin yang mampu menjadi jawaban atas masalah-masalah laten kota. Data adalah kunci untuk membangun. Dan, calon independen sekali lagi mempunyai data yang lengkap dan luas. Dan, berkoalisi dengan warga adalah upaya yang tepat untuk membangun karena hari ini bukan modal fisik yang dibutuhkan, namun human capital dan social capital yang terhimpun dari warga.(burcik)