Provinsi Lampung

Buka Pelatihan Kewirausahaan Wasrta, Lestarikan Kain Tradisional Yang Inovatif dan Kreatif

Onlinekoe.com | Lampung – Arinal Djunaidi selaku Gubernur Lampung, Memberi Sambutan Sekaligus Membuka Acara Pelatihan Kewirausahaan Wastra Lampung Modul Investasi dan Pemasaran, Bertempat di Rumah Dinas Mahan Agung, Kota Bandarlampung, Selasa, 23 November 2021.

Turut hadir dalam acara Kadis PP dan PA, Kadis Pariwisata dan Ekraf, Kadis Koperasi dan UMKM, Kadis Kominfo dan Statistik, Sekdis Perindustrian dan Perdagangan, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung serta Ketua Dekranasda dari Kabupaten/Kota.

Menjelang berakhirnya tahun 2021 yang penuh dinamika karena pandemi Covid-19, Dekranasda Provinsi Lampung tetap berupaya dapat menuntaskan program-program kerjanya, khususnya dalam hal peningkatan kapasitas para perajin.

Pelatihan Modul ke-3 dan ke-4 sebagai modul pamungkas dari narasumber Didiet Maulana diselenggarakan secara offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Harapan pertemuan secara langsung ini dapat menambah semangat para perajin dalam mengikuti pelatihan.

Penyelenggaraan pelatihan Wastra Lampung merupakan wujud komitmen Dekranasda Provinsi Lampung dalam membantu para perajin wastra meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta daya saing usahanya.

Disamping itu, Dekranasda juga memiliki keinginan yang kuat untuk dapat mengangkat Wastra Lampung sebagai produk budaya unggulan yang mampu meningkatkan citra Provinsi Lampung, serta menjadikan produk-produk UMKM berbasis wastra sebagai industri yang menjanjikan.

Riana Sari Arinal berterimakasih kepada mitra kerja sama yang sudah membantu baik dari sesama perajin juga pihak-pihak terkait yang ikut serta mensukseskan acara ini.

“Terima kasih kepada Bank Indonesia, Bank Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung melalui OPD-OPD terkait, seluruh Ketua Dekranasda kabupaten/kota, terima kasih juga kepada Bapak Didiet Maulana, narasumber yang luar biasa, dan telah banyak memberikan inspirasi serta motivasi kepada para perajin,” ujarnya.

Riana berharap besar kepada para peserta yang telah mengikuti pelatihan dari modul pertama sampai dengan keempat hari ini.

“Semoga semakin kreatif, inovatif dan adaptif terhadap perubahan-perubahan,” jelasnya.

Arinal menyambut baik diselenggarakannya pelatihan dalam upaya melakukan lompatan serta berkarya dalam membangkitkan aktifitas ekonomi kreatif yang berbasis kepada pengembangan warisan budaya Lampung.

Potensi produk kerajinan Wastra di Lampung sangat besar sekali. Lampung memiliki keragaman suku dengan budaya yang berbeda-beda. Hal ini tentunya menjadi sumber inspirasi untuk produk-produk serta Wastra merupakan keunggulan utama dari Provinsi Lampung.

Wastra memiliki makna kain tradisional yang sarat makna budaya dengan ciri simbol, warna, ukuran hingga penggunaan matrial yang khas dari masyarakat setempat.

Dalam kehidupan masyarakat Lampung, wastra tidak hanya memiliki fungsi praktis, namun juga bersentuhan dengan strata sosial, kepercayaan/keyakinan, serta filosofi budaya yang tercermin dalam keragaman makna motif, warna dan penggunaan bahan matrialnya.

Sehingga tak heran jika beberapa desainer terkemuka mengambil inspirasi dari wastra yang kita miliki dalam karya-karya mereka di ajang nasional maupun global.

Diharapkan potensi besar kerajinan Wastra yang dimiliki benar-benar bisa maju dan berjaya, penting untuk terus meningkatkan kreativitas
bagi para pengrajin yang produktif.

“Penyelenggaraan pelatihan hari ini adalah wujud dalam mengembangkan dimana pelatihan kreativitas dimaksud, diharapkan dapat membantu para pengrajin untuk memiliki keahlian tentang wastra dengan kualitas dan desain motif yang bervariasi namun tetap berakar pada identitas kearifan lokal,” ungkapnya.

Selain pengembangan kreativitas, maka dengan dukungan dari jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah, maka perlu didorong keterbukaan akses pasar yang menjembatani para pengrajin produktif dengan stakeholder terutama pemanfaatan teknologi informasi guna pemasaraan dan promosi melalui platform digital. Oleh karenanya, penting untuk terus melakukan modernisasi industri kerajinan,” jelas Arinal.

Modernisasi yang dirancang dari hulu sampai hilir, mulai dari mendapatkan bahan baku, pengolahan, pembuatan produk jadi, kemasan, sampai pemasaran harus dilihat dalam suatu rangkaian yang komprehensif.

Arinal sekali lagi mengapresiasi pelatihan yang diselenggarakan hari ini guna ditingkatkan nya daya saing antar industri kerajinan.

“Saya mengapresiasi pelatihan wastra bagi pengrajin yang diselengggarakan upaya Dekranasda kali ini, sebagai upaya meningkatkan daya saing Industri Kerajinan yang didampingi langsung oleh desainer/perancang terkemuka “mas Didiet Maulana,” paparnya.

“Semoga dengan bimbingan anda, para peserta dapat berkarya lebih baik lagi kedepan. Sehingga dengan kualitas produk yang meningkat maka dapat menarik minat pembeli dari manca negara, tentunya melalui promosi dan pemasaran berbasis digital,” lanjutnya.

Trend kerajinan dan fashion yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian tersendiri dari para pelaku industri ini. Diperlukan usaha ekstra keras untuk terus memperbaharui desain produk-produk kerajinan sesuai terkini sekaligus tetap berciri khas Budaya trend Lampung.

Oleh karenanya upaya menumbuh kembangkan kesadaran dibutuhkan inovasi, karya kreatif kerajinan baru yang mampu menyesuaikan selera pasar namun tetap berakar pada keragaman dan kekayaan Budaya Lampung yang sama-sama di banggakan. (Diskominfo Lampung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *