Bupati Parosil Buka Secara Resmi Sosialisasi Rawan Bencana Tahun 2018
Onlinekoe.com, Lambar – Negara Indonesia merupakan negara yang rawan bencana yang bisa terjadi kapan pun dan dimanapun, serta bisa menimpa siapa saja. Sehingga, setiap masyarakat wajib menjadikan dirinya sebagai relawan dan menjadi masyarakat tangguh bencana termasuk di Kabupaten Lampung Barat
Hal tersebut di sampaikan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat membuka secara resmi Sosialisasi Rawan Bencana Tahun 2018 di Balai Pekon Suka Maju Pekon Giham, Kecamatan Sekincau Rabu,31/10/2018.
Oleh karena itu, masyarakat harus bisa menjadi relawan penyelamatan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan dengan mengikuti sosialisasi tersebut.
Kemudian Lambar sudah mendeklarasikan dirinya menjadi salah satu kabupaten tangguh bencana sebagai wujud implementasi daripada sebuah program yang sudah di resmikan yaitu harus menyampaikan apa yang menjadi tujuan dan sasaran serta manfaat daripada suatu program tersebut.
Lebih lanjut pendukung program ini adalah anak- anak yang terlibat organisasi pramuka, organisasi PMR hal ini merupakan salah satu organisasi yang tidak terpisahkan daripada kabupaten Tangguh bencana, Lambar sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat diberikan sebuah apresiasi diberikan sebuah penghargaan.” Apresiasi dan penghargaan tersebut harus kita siasasti dan kita jaga dalam bentuk kegiatan diantaranya adalah sosialisasi ,simulasi yang tidak kalah pentingnya adalah struktur daripada BPBD baik kabupaten, Kecamatan, Pekon maupun lembaga lainnya termasuk di lembaga pendidikan termasuk juga kesehatan dan lainnya”,paparnya.
Terus kita ketahui bersama betapa pentingnya sosialiasi ini merupakan salah satu kewaspadaan untuk mengurangi resiko bencana karena menurut analisa fakta yang ada banyaknya korban jiwa karena kurangnya pemahaman dari masyarakat yang daerahnya mengalami bencana. ” bukan berati Lambar tidak ada bencana justru kita berharap dapat menghindari agar supaya Lambar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan paling kalau terjadi bencana kita sudah siap menghadapinya secara lahir dan batin artinya jika kita sudah siap insyaallah korban bencana tidak terlalu banyak lagi”,ujarnya.
” Lambar merupakan daerah rawan bencana salah satunya yang sering dirasakan adalah gempa ,longsor ,banjir kebakaran, dan lain-lain nya.”, Ucapnya.
Pesan bupati kepada satgas yang telah di bentuk seperti Peratin, lurah, kepala OPD ,camat saat pertemuan di tingkat kecamatan ,Pekon, kelurahan ,pemangku pengajian tolong disampaikan dengan masyarakat bahwa pemerintah memahami tentang imitasi bencana karena apapun bentuknya ini bukan hanya tanggung jawab BPBD tetapi tanggung jawab seluruh masyarakat .” Kepada anak- anak sampaikan kepada bapak ibu teman saudara 2019 BPBD akan Bekerja sama dengan literasi daerah yang hadir memberikan pemahaman pergerakan pengetahuan dan wawasan apa itu imitasi bencana contohnya beberapa waktu yang lalu negara Jepang belajar ke Lampung Barat ,mengapa Liwa gempa tahun 1994 dengan kekuatan 6’4 Skala tetapi tidak banyak korban jiwa tidak banyak rumah yang roboh setelah para mahasiswa meneliti dan melihat langsung ternyata memang bangunan kita ini atau lamban Lampung memang strukturnya tahan gempa t hanya saja berubah posisi .artinya kalau kondisi bangunan seperti itu masyarakat yang menempati kediaman tersebut tidak meski terlalu panik karena bangunan tersebut terbuat dari kayu itu menurut analisa penelitian Jepang .
Sementara itu Dalam laporannya kepala BPBD Maidar menyampaikan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya bencana dan memberikan petunjuk kepada masyarakat dalam mengantisipasi mewaspadai dan bersiap siaga atas bencana serta mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah sebagai upaya penanggulangan bencana.
Kemudian sasaran dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penanggulangan bencana . Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari Rabu 31 Oktober 2018 di kecamatan sekincau, Kamis 1 November 2018 di kecamatan pagar dewa, Senin 5 November 2018 di kecamatan batu Brak dan Selasa 6 November 2018 di kecamatan Batu ketulis.
Dalam kegiatan tersebut di hadiri oleh Asisten Bidang pemerintahan Drs. Adi Utama, pemateri , camat , kepala sekolah, organisasi pramuka, organisasi PMR Satgas bencana dari Pekon dan peserta terdiri dari masyarakat sebanyak 50 orang di masing-masing kecamatan dan SMK,SMA,SMP serta MTs. ( Yuli / Tim Bj Humas Lambar)