Bupati Raden Adipati Surya Hadiri Perayaan Natal Pemuda Khatolik
Dalam sambutannya Bupati Way Kanan Raden adipati surya mengatakan, perayaan natal merupakan salah satu bentuk pengakuan Iman Umat Kristiani kepada Allah yang telah mengaruniakan anaknya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus sebagai juru selamat manusia, raja damai dan pembawa terang bagi umat manusia. Ia datang ke dalam dunia untuk membawa syaloom bagi seluruh umat manusia. Kedatangan-nya mendamaikan manusia dengan tuhan dan manusia dengan sesamanya. Ia telah merobohkan tembok pemisah dan membangun persekutuan baru, yang kokoh dan tangguh, yang bersumber dan berakar didalam diri-nya.
Selain itu, lanjut Bupati merayakan natal bukanlah hanya sekedar kebiasaan atau tradisi semata, melainkan harus benar-benar murni pengakuan iman atas kelahiran Yesus Kristus sang Putera Natal, penebus dosa umat manusia. Sehingga Natal akan membawa makna bagi diri kita sendiri, bagi keluarga, bagi umat kristiani dan masyarakat.
Disisi yang lain, Perayaan Natal merupakan bentuk aktualisasi iman dan kasih kepada tuhan dan sesama, melalui berbagai tugas pelayanan dan pengabdian sesuai karunia dan talenta yang kita miliki, agar kita saling melengkapi, menciptakan keharmonisan, saling memaafkan, membina kerukunan dan kedamaian.
Dalam semangat pesan natal ini, saya mengajak segenap kita semua untuk hidup kudus, penuh pengharapan, senantiasa berpikir cerdas dan bekerja keras mengupayakan alam ciptaannya menjadi berkat bagi sesama manusia.
Suasana natal di Kabupaten Way Kanan, sebagaimana yang dirasakan oleh umat kristiani saat ini adalah suasana damai dan penuh kerukunan. Sesungguhnya pula, menjadi cita-cita kita semua untuk menciptakan suatu tata dunia yang damai, adil dan harmonis. Dunia yang bebas dari konflik, kekerasan, penindasan dan peperangan. Dalam suasana seperti itu, umat manusia hidup dengan penuh persaudaraan, saling mencintai dan bersama-sama berbuat kebajikan, demi kebahagiaan umat manusia. Inilah cita-cita kemanusiaan yang hakiki, yang harus dihadirkan dalam merayakan Natal Yesus Kristus.
“Kita menyadari, bahwa Kabupaten Way Kanan sangat majemuk terdiri dari suku, agama, etnis, bahasa dan budaya. Tidak ada cara lain untuk menghadapi kemajemukan itu, kecuali dengan membangun kebersamaan, saling menghormati, serta saling menghargai perbedaan masing-masing. Kemajemukan kita harus kita sikapi dengan penuh rasa syukur. Keragaman yang kita miliki harus kita terima sebagai anugerah dari tuhan yang maha kuasa. Dengan demikian pluralisme pada akhirnya akan mengantar agama-agama untuk kembali pada panggilan dasarnya, memperjuangkan damai sejahtera Allah agar bumi ini menjadi ”tempat yang layak dihidupi bersama” dan harus dijaga dan diselamatkan bersama,”ujarnya.
Bupati mengajak dalam merayakan natal dengan penuh kesederhanaan dan mengindari serta menjauhkan perilaku-perilaku konsumtif dan pemborosan yang hanya akan membuat bangunan ekonomi kita rapuh. Yang terpenting adalah pemberian diri kita untuk semakin dekat dengan sang Putra Natal sebagai pemberi hidup bagi manusia, melalui perubahan dan pembaharuan pola hidup ke arah yang lebih baik.
“Selain itu, kita harus turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa Saudara-saudara kita di Pesisir Lampung dan Banten yang terkena musibah Tsunami beberapa waktu lalu. Saya menghimbau kepada umat Kristiani dan kepada kita semua mari kita doakan saudara-saudara kita yang ditimpah musibah, agar mereka kuat dan bersabar menerimaan cobaan itu, berikanlah bantuan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, guna untuk meringankan beban mereka,”pungkasnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya Bupati mengharapkan umat kristiani agar dapat merefleksikan kasih tuhan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi garam dan terang dunia, senantiasa membawa damai sejahtera serta mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi di antara pemeluk agama yang berbeda.