Ragam

Danramil 01/Sbj Ikuti Monev POPM Filariasis Di Aceh Timur

Onlinekoe.com, Aceh Timur – Komandan Koramil (Danramil) 01/Serbajadi Lettu Inf Hariono ikuti kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dalam rangka Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis, yang bertempat di Puskesmas Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (21-09-2019).

Kegiatan itu juga dihadiri Wakapolsek Peunaron Ipda Bustami, Sekcam Sri Lestari, S.Ip, Kepala Puskesmas Delima Wati, S.Sp, para Geuchik dan Kader Posyandu se Kecamatan Peunaron.

Kepada awak media Danramil 01/Sbj mengatakan bahwa, penyakit Filariasis (Kaki Gajah) merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan cacing microfilaria yang merusak sistem limpatik sehingga menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, payudara dan skortum, seperti yang dijelaskan Kapus Peunaron saat memberikan sambutan.

“Terdapat 2 (dua) strategi yang harus ditempuh yaitu pertama memutuskan rantai penularan dengan POPM Filariasis kepada seluruh penduduk di daerah endemis menggunakan obat Diethilcarbamazin Citrate (DEC) 6mg/kb bb Albendazol 400 mg sekali setahun selama minimal lima tahun. Kemudian yang kedua, perawatan kasus klinis penyakit kaki gajah, baik kasus klinis akut maupun kronis, “katanya.

Lanjutnya, terdapat 31 urusan wajib pemerintah, yang nomor satu adalah pendidikan, kemudian disusul dengan urusan kesehatan. Pendidikan lebih utama karena jika orang yang berpendidikan dan mengerti tentang kebersihan, tentu peluang untuk orang tersebut terjaga kesehatannya akan semakin besar.

Berkaca dari polemik vaksin MR, hal ini dirasa karena kurangnya tingkat pendidikan, sebab manfaat dari vaksin tersebut sangat penting bagi diri pribadi guna menangkal terjangkit penyakit berbahaya tersebut, terlebih Kemenkes telah merekomendasikan pemberian obat pencegahan massal tersebut.

Terkait dengan pendidikan, Danramil juga menjelaskan bahwa rata-rata di Peunaron ini telah meningkat, namun begitu tetap dirasa penting agar tenaga kesehatan untuk terus bekerja ekstra keras menyampaikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya obat tersebut.

Dengan koordinasi yang dilaksanakan dalam rangka pembahasan perkembangan pencegahan penularan penyakit kaki gajah bersama pihak-pihak terkait hari ini, diharapkan target eleminasi kaki gajah di Kecamatan Peunaron dapat segera tercapai.

“Supaya tidak bosan untuk terus berbuat baik tanpa mengharapkan pujian dari siapapun. Yang biasa itu belum tentu baik, namun yang baik itu tentunya harus dibiasakan, “pungkasnya. (Mhd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *