Jakarta

Datangi Kantor Kemenkes RI, Gubernur Kepri Ansar Ahmad Minta Data PMI Terkonfirmasi Covid Dipisah

Onlinekoe.com | Jakarta – Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad  menemui Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi  Sadikin di Jakarta, guna membahas terkait data Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dan pergi melalui jalur Kepulauan Riau yang dinyatakan terkonfirmasi virus Covid-19, Senin (27/12).

Namun karena Menkes sedang tidak berada di rempat, Gubernur Kepri yang di dampingi Kepala Dinas Kesehatan Kepri M. Bisri, Kepala Biro Pemerintahan M Darwin dan Kepala Biro Humas, Protokol dan Penghubung Hasan, S. Sos diterima oleh Dirjen Pencegana dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu.

Dirjen P2P Kemenkes RI dalam kesempatan itu didampingi Kepala Pusat Data dan Infornasi dr. Anas M Aruf, Plt. Direktur SKK dr. Prima Yosephine, Koordinator Surveilans Imran dan Koordinator Karkes Endang.

Dalam pwrtemuan tersebut Gubernur Ansar meminta kepada Pemerintah Pusat agar ada pemisahan data antara PMI dan data masyarakat Kepri.

Hal ini menurut Gubernur sangat penting untuk diperhatikan, karena jika PMI yang terkonfirmasi covid19  juga dimasukkan dalam data terkonformasi masyarakat Kepri, maka akan berpengaruh dengan perkembangan data covid di Kepri. Selanjutnya akan berdampak pada penilaian levelisasi dan sebagainya.

“Kita hanya ingin data PMI yang terkonfirmasi dan data masyarakat Kepri yang terkonfirmasi dipisahkan, itu saja. Kedepan pemulangan PMI melalui Kepri akan bertambah terus,” harap Ansar.

Biarpun ini kebijakan Pemerintah Pusat, lanjut Ansar, namun jalur yang di pakai adalah wilayah Kepri.

“Oleh sebab itu, kita koordinasikan masalah ini agar ada pemisahan data di Kemenkes. Kita sepakat penanagnan PMI ini berjalan lancar dan keamanan serta kesehatan masyarakar Kepri juga terjamin,” ujarnya.

Lebih lanjut Ansar menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri saat ini sedang gencar melakukan pencegahan penyebaran virus covid19, salah satunya dengan melakukan berbagai sosialisasi dan memaksimalkan vaksinasi.

Dan saat ini Pemprov Kepri sedang gencar melakukan  vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun di seluruh Kepri. Hal ini juga bagian upaya untuk melindungi masyarakat Kepri dari bahaya pandemi.

Oleh sebab itu, Ansar berharap kebijakan Pusat menunjuk Kepri sebagai salah satu jalur pemulangan PMI ini tidak berdampak terhadap semangat masyarakat Kepri yang ingin selalu sehat, dan kemudian bisa mengembalikan semangat pemulihan ekonomi guna bangkit dari keterpurukan.

“Kita sangat yakin Pemerintah Pusat juga melihat apa yang sedang kita lakukan dan tujuan dari setiap kebijakan yang kita buat. Sebagai perwakilan Pusat, Pemprov Kepri hanya meneruskan apa yang menjadi program Pemerintah Pusat,” ujar Ansar.

Dalam pertemuan ini, Dirjen Pencegana dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Achmad Yurianto mengapresiassi atas kinerja seluruh stakeholder yang ada di Provinsi Kepri, karena telah menunjukkan kekompakan dengan sinergi serta kolaborasi yang dilakukan dalam upaya penanganan PMI, bahkan dalam hal  lainnya juga menunjukkan kekompakannya.

Pihak Kemenkes juga berjanji  segera memisahkan data PMI  yang berada di pintu masuk di Kepri. Bahkan juga akan dipisahkan dalam penangan  PMI baik yang ada di Jakarta, Surabaya dan Kalimantan dan tempat pemulangan PMI lainya.

“Data  PMI ini akan segera kita pisahkan. Kami juga mengapresiasi atas kekompakan stakeholder yang ada di Kepri selama ini. Tidak hanya di Kepri, untuk pemulangan PMI di Jakarta, Kalimantan, Surabaya dan lainnya juga akan kita pisahkan,” kata Dirjen P2P Kemenkes RI dalam kesempatan ini.(JS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *