Dewan Puji Upaya Pemprov dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Onlinekoe.com, Bandar Lampung – Komisi II DPRD Provinsi Lampung menilai upaya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan mempertahankan lahan pangan melalui sejumlah program, dirasa telah tepat.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, I Made Bagiasa, Rabu (12/5/2021).
“Ya, memang sudah tepat program yang dicanangkan Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, untik meningkatkan taraf kesejahteraan petani melalui sejumlah gagasan, salah satunya Kartu Petani Berjaya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sejauh ini rancangan program Kartu Petani Berjaya sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Perda sudah kita terbitkan, dan itu pun sebagai upaya keseriusan kami (Pemprov) Lampung untuk menjaga lahan ketahanan pangan kita,” kata dia.
Hingga diterbitkanya regulasi itu, seluruh kabupaten/kota diminta merancang regulasi yang serupa.
“Setelah disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda), seluruh kabupaten/kota yang berada di Provinsi Lampung sudah kita minta untuk merancang regulasi yang serupa,” kata dia.
Ini dilakukan agar mempermudah proses implementasi regulasi tersebut ditingkat Kabupaten/Kota.
“Jadi di setiap Kabupaten/Kota ada regulasi (Perda) perda itu sendiri, jadi kami meminta agar seluruh komponen dapat mengawal upaya tersebut,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut Provinsi Lampung merupakan salah satu kawasan Ketahanan Pangan Nasional.
Informasi ini disampaikan Direktorat Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy.
Alasanya, berdasarkan pendataan sejumlah kapaten yang berada di Provinsi Lampung, terdapat kawasan Ketahanan Pangan Nasional.
“Ya, memang Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah Ketahanan Pangan Nasional,” ujarnya.
Selain itu, ia mengimbau para petani atau para pemilik lahan untuk tidak melepaskan lahan dengan alasan apa pun.
“Jangan sampai pertanian menjadi hal yang langka di masa depan. Jangan sampai anak-anak tidak tahu atau tidak pernah melihat pertanian,” kata Edhy. (*)