TANJUNGPINANG – Suasana dialog antara Gerakan Bersama (Geber) dengan Bea Cukai (BC) Tanjungpinang mendadak memanas, Senin (25/8/2025). Forum yang awalnya dirancang untuk membahas strategi penindakan rokok ilegal justru dipenuhi kritik keras warga, yang menilai aparat Bea Cukai lemah dalam pengawasan peredaran rokok non cukai.
Dialog yang digelar di kantor Bea Cukai Tanjungpinang ini dihadiri langsung oleh Kepala Bea Cukai Tanjungpinang Joko Pri Sukmono, bersama jajarannya. Turut hadir pula Ketua Geber Jusri Sabri beserta anggota, perwakilan Polresta Tanjungpinang, LSM, tokoh masyarakat, hingga insan pers.
Salah seorang warga Ogi, secara lantang menuding Bea Cukai Tanjungpinang terkesan “tidur” dalam memberantas rokok ilegal. Ia menyebut, bahkan warung-warung di sekitar kantor Bea Cukai pun masih bebas menjual rokok tanpa pita cukai.
> “Kalau benar bapak-bapak Bea Cukai ini kerja, kenapa rokok-rokok ilegal masih banyak, bahkan makin menjamur? Tidak usah jauh-jauh, warung dekat kantor Bea Cukai ini pun ada rokok non cukai. Jadi apakah Bea Cukai kerja atau tidur?” tegas Ogi, yang sontak disambut teriakan “betul, betul!” dari warga lain.
Kritik tersebut makin memanaskan suasana. Warga lain menyoroti lemahnya penindakan, meski rokok ilegal begitu mudah ditemukan di lapangan.
Menanggapi sorotan itu, Kepala Bea Cukai Tanjungpinang, Joko Pri Sukmono, memilih menjawab singkat dan enggan memperpanjang penjelasan.
> “Bapak dari pagi enggak? Karena itu sudah saya jawab tadi. Jadi tidak perlu saya jawab lagi. Tolong direkam, tidak perlu saya jawab lagi karena saya juga tidak mau ini hanya omong-omong ya. Terima kasih,” ucap Joko.
Namun, jawaban tersebut justru memicu kekecewaan. Bahkan, ketika sejumlah jurnalis meminta nomor kontak pribadi untuk kebutuhan konfirmasi lanjutan, Joko terkesan enggan memberikannya.
“Bapak ini pejabat publik, tapi tak mau memberikan nomor kontaknya untuk rekan-rekan media. Padahal nomor Kapolda saja bisa diminta karena beliau pejabat publik,” ujar salah seorang wartawan.
Dialog yang seharusnya menjadi wadah mencari solusi akhirnya berakhir dengan tanda tanya besar: sejauh mana komitmen Bea Cukai Tanjungpinang dalam memberantas maraknya rokok ilegal yang kian menjamur di kota ini?
(*Anwar)