Beranda Pendidikan Dirjen Pendis Dorong UIN RIL Akselerasi Menuju World Class University

Dirjen Pendis Dorong UIN RIL Akselerasi Menuju World Class University

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., memaparkan kebijakan strategis dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam Rapat Kerja (Raker) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung 2025. Acara yang berlangsung pada 19-20 Februari 2025 di Ballroom UIN RIL ini dihadiri jajaran pimpinan dan sivitas akademika.

Raker tahun ini mengusung tema “Pengembangan Kelembagaan Menuju Rekognisi Internasional”. Dalam
pemaparannya, Prof. Suyitno menekankan pentingnya memahami delapan Asta Cita Pemerintah Indonesia, khususnya Asta Cita keempat yang mencakup penguatan sumber daya manusia (SDM), pengembangan sains dan teknologi, prestasi olahraga, kesetaraan gender, penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

“Perguruan tinggi memiliki peran strategis sebagai ‘pabrik’ pencetak SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global,” ujar Prof. Suyitno.

Dirjen Pendis juga menggarisbawahi tiga fokus utama Kementerian Agama dalam pengembangan pendidikan keagamaan. Pertama, isu lingkungan dengan mengusung pendekatan ekoteologi guna mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam pelestarian lingkungan. Kedua, toleransi melalui penguatan moderasi beragama dan penerapan Kurikulum Cinta sebagai pendekatan inovatif. Ketiga, nasionalisme dengan memperkuat pendidikan sejarah, budaya lokal, dan nilai-nilai Pancasila guna menanamkan rasa cinta tanah air.

Dalam konteks pengembangan kelembagaan, Prof. Suyitno menyebut PTKIN dapat memilih salah satu dari tiga model menuju World Class University, yaitu teaching university, entrepreneur university, atau research university. Ia menegaskan bahwa setiap perguruan tinggi harus menentukan arah pengembangannya secara jelas dan strategis.

Pada kesempatan itu, Prof. Suyitno mengapresiasi UIN RIL yang berhasil menambah dua fakultas baru, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Psikologi Islam, serta tengah merintis pendirian Fakultas Kedokteran. “Penambahan fakultas baru bukan hal yang sederhana, ini adalah hasil dari perjuangan luar biasa. Apalagi merintis Fakultas Kedokteran, tantangannya jauh lebih besar. Mudah-mudahan semua berjalan lancar sesuai rencana,” ujarnya.

Prof. Suyitno juga menyoroti daya saing SDM Indonesia yang masih berada di bawah Thailand dalam indeks Global Talent Competitiveness. Oleh karena itu, ia mendorong akselerasi dalam bidang sains dan teknologi agar Indonesia dapat bersaing di tingkat global.

Terkait kebijakan pendidikan, ia menekankan relevansi program nasional dengan sektor pendidikan tinggi Islam. “PTKIN harus mampu menyelaraskan kebijakan akademiknya dengan program nasional,” tandasnya.

Kementerian Agama, lanjutnya, akan mendorong penyusunan fiqih lingkungan sebagai buku pendamping dalam mata kuliah di kampus-kampus Islam.

Menutup paparannya, Prof. Suyitno menegaskan bahwa langkah menuju World Class University memerlukan strategi yang jelas dan terarah. Ia mengajak UIN RIL untuk terus berinovasi, memperkuat kerja sama internasional, serta meningkatkan kualitas pendidikan agar mampu bersaing di tingkat global. (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini