Dosen IIB Darmajaya Sampaikan Konsep Digital Payment
SumateraPost, BANDARLAMPUNG – Penerapan Digital Payment terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah wabah pandemi Covid-19.
Hal ini terungkap dalam seminar daring Digital Economy #RTIK Berkreasi yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Relawan TIK, Siberkreasi, dan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melalui zoom meeting dengan topik Pengembangan Digital Economy di Provinsi Lampung, Sabtu, (12/09/20).
Adapun pembicara Ketua RTIK Indonesia Fajar Eri Dianto dan Sekjen RTIK Indonesia sekaligus Dosen IIB Darmajaya Dr. M.Said Hasibuan, S.Kom., M.Kom. Fajar Eri Dianto mengatakan pemerintah saat ini sedang berupaya melakukan PEN atas wabah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
“Untuk mendukung langkah tersebut terdapat kebijakan yang sudah dilakukan dengan percepatan reformasi ekonomi Indonesia, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menyiapkan infrastruktur internet, meningkatkan aktivitas bisnis online masyarakat dan yang terpenting melakukan peningkatan UMKM,” ungkapnya.
Menurutnya, skema untuk membantu UMKM agar tetap bertahan juga dilakukan pemerintah. “Adanya stimulus, relaksasi dan restrukturisasi kredit, membebaskan pajak penghasilan selama enam bulan dan lainnya. UMKM juga tidak lagi menawarkan produknya secara manual dalam suasana wabah pandemi ini,” ujarnya.
UMKM dapat menjual produknya melalui marketplace maupun platform media sosial seperti facebook dan instagram. “Pembayaran juga dapat dilakukan nontunai dengan memanfaatkan teknologi melalui QR Code. Transaksi menjadi cepat dan efisien,” tuturnya.
Tak hanya efisien, setiap UMKM juga dapat mendaftarkan diri untuk mendapatkan QR Code dalam menunjang metode pembayarannya.
“Syaratnya juga mudah dan langsung divalidasi oleh Bank Indonesia untuk diberikan QR Code unik yang tidak akan sama setiap UMKM,” jelasnya.
Sementara, Dr. M. Said Hasibuan menerangkan digital payment juga dapat dilakukan untuk UMKM di Provinsi Lampung. “Saat ini Kabupaten Tulangbawang sedang membangun smart village yang didalamnya juga terdapat ekosistem UMKM dalam mendukung transaksi digital,” ungkapnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia, tahun 2019 jumlah uang elektronik yang beredar mengalami peningkatan. “Platform digital sangat menunjang dalam mendukung perekonomian dalam masa pandemi ini. Karena dengan digital payment setiap individu dapat bertransaksi apa saja,” tuturnya.
Doktor lulusan UGM ini juga menampilkan video bagaimana Amazon memberikan kemudahan pengguna dalam melakukan transaksi. “Karena dengan menggunakan QR Code, pengguna dapat melakukan transaksi lebih cepat dan mudah. Semua juga akan terekam dengan baik menjadi pemasukan daerah,” tutupnya.