DPRD Lampung Gagas Anggaran Khusus Paskibraka
Bandarlampung – Putra putri yang terpilih sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, Jakarta asal Lampung Tengah dan Kabupaten Pesisir Barat, menghadap Komisi V DPRD Lampung, Selasa, 31 Agustus 2021.
Terkuak, beragam kisah pilu yang disampaikan Ridho Hafidzar Armadhani dan Aurel Febrina. Keduanya menceritakan perjalanan selama jadi Paskibraka dengan beragam keterbatasan. Antara lain, terungkap minimnya perhatian pemerintah daerah. Hal itu membuat jajaran wakil rakyat, terutama anggota DPRD Lampung yang duduk di komisi V menginisiasi perlunya penambahan anggaran khusus bagi putra-putri terbaik Lampung yang sukses dan terpilih jadi Paskibraka.
“Jangan sampai kejadian-kejadian tragis, seperti kesulitan ikut latihan atau ongkos pulang pergi jadi Paskibraka menjadi kendala dan membebani mereka, itu kan (pakibraka) mengharumkan nama daerah di pentas nasional,” demikian diungkapkan Yanuar Irawan, Ketua Komisi V DPRD Lampung.
Komisi V DPRD Lampung mengusulkan anggaran untuk Paskibraka (ist/inilampung) |
Bersama anggota Komisi V DPRD Lampung, pasca pertemuan dengan dua anggota Paskibraka yang didampingi orang tuanya itu, memberikan beberapa fasilitas tambahan. “Ya, tadi ketua komisi V menawarkan mereka (sekeluarga) penginapan di hotel berbintang, soal kalau harus pulang ke daerah cukup jauh,” ujar Ali Imron, anggota Komisi V dari Fraksi Golkar.
Anggaran yang diberikan untuk menambah fasilitas mereka, jelas dia, didapat dari iuran anggota dewan. “Ke depan, semua pihak harus menyiapkan, jangan sampai ada tragedi dan kisah-kisah mereka (anggota Paskibraka), putra-putri terbaik utusan daerah ini susah,” jelasnya.
Diketahui, Ridho Hafidzar Armadhani dari SMA Negeri 1 Kalirejo, Lampung Tengah dan Aurel Febrina asal SMA Negeri 1 Pesisir Barat. Keduanya sukses menjadi pasukan pengibar bendera pusaka 2021 pada peringatan hari ulang tahun ke-76 Republik Indonesia di Istana Negara.
Ridho Hafidzar Armadhani (ist/inilampung) |
Kisah sukses Ridho dan Aurel layak diapresiasi sebagai contoh perjuangan anak-anak yang ingin berprestasi sampai tingkat nasional, bagaimana pun, butuh perjuangan.
Ridho lahir dari keluarga sederhana, pasangan Rasman dan Karsiah, tinggal di Dusun Blok M, Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah. Ridho merupakan putra bungsu dari 5 bersaudara.
Aurel Febrina (ist/inilampung) |
Sementara Aurel Febrina, merupakan putri seorang nelayan di Kabupaten Pesisir Barat. Menurut pengakuan ayahnya, Arjuna, gadis yang akrab disapa Orel itu memang sering mengukir prestasi di sekolah.(end/inilampung)