Deli SerdangSumateraSumatera Utara

Dua Jembatan Pendukung Pariwisata Pantai Labu Dibangun

Deli Serdang | Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah wisata dengan memiliki berbagai tempat wisata, diantaranya Pantai Muara Indah, Pantai Putra Serdang, dan Pantai Serambi Deli, Selasa (12/07/2022).

Untuk menduduki pariwisata dibutuhkan akses jalan yang mudah dan masyarakat beberapa desa di kecamatan pantai Labu seperti Desa Paluh Sibaji dan Denai Kuala yang sebelumnya telah mengajukan permintaan pembangunan jembatan ke Pemkab Deli Serdang.

Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan, Pemkab Deli Serdang, melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi Deli Serdang telah membangun dua jembatan di kecamatan Pantai Labu tahun 2021 yang bersumber dari APBD Deli Serdang dan telah difungsikan.

Menurut kepala dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi Deli Serdang, Janso Sipahutar ST, MT, melalui stafnya Marlina Simanjuntak sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan Pariwisata khususnya di kecamatan Pantai Labu, Di Desa Paluh Sibaji telah dibangun jembatan yang menuju objek wisata pantai serambi Deli yang kini menjadi pantai putra Serdang dengan panjang 20 M dengan Pagu 3 Miliar, sedangkan akses jalan sudah ditingkatkan.

“Masyarakat merasa telah terbantu dengan pembangunan jembatan itu karena memang itu sesuai kebutuhan mereka,” kata Marlina.

Di Denai Kuala juga telah dibangun jembatan Sungai Ular sepanjang 258 Meter nilai sekira rp.14 Miliar yang menghubungkan kecamatan pantai Labu dengan kabupaten Sergai.

Sungai ular ini daerah yang strategis yang menghubungkan Deli Serdang dan wilayah lain seperti kabupaten Sergai, Kalau sungai ular disusuri maka akan menuju jalan nasional dan bisa mencapai daerah lain.

Kepala Desa Paluh Sibaji Nasri yang ditemui di Dusun 4 Paluh Sibaji saat Vaksinasi pada Kamis (07/07/2022), mengatakan, masyarakat Paluh Sibaji sangat berterimakasih kepada Pemkab Deli Serdang atas pembangunan jembatan Paluh Sibaji.

“Sebelumnya jembatan ini terbuat dari batang kelapa dan sudah rusak dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4, sekarang akses ke pantai tempat wisata jadi mudah dan pengunjung yang datang sudah bertambah,” ujar Nasri.

Berbeda dengan Nasri, kepala Desa Denai Kuala Suwardi, saat dikonfirmasi awak Media tanggapannya mengenai pembangunan jembatan sungai ular di Desa nya menolak untuk dikonfirmasi.

Sementara itu, Bambang yang merupakan pelaku usaha jualan di Pantai Muara Indah Desa Denai Kuala dekat jembatan sungai ular menjelaskan, sebelum dibangun dan difungsikannya jembatan sungai ular, akses transportasi penyebrangan dilakukan melalui rakit.

Sedangkan, Umi yang juga pelaku usaha yang sama di pantai itu berharap, agar akses jalan dari jembatan ke pantai supaya di aspal.

“Paling tidak dibuat sertu karena kalau hujan datang jalannya sulit dilalui,” imbuh Umi. ( MJ )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *