Onlinekoe – Semarang Pelukis Agus Budi Santoso dan Ditya Naumila berkolabrorasi gelar pameran bersama bertajuk STORY.LO.GUE. Helat pameran yang merupakan bagian dari Arisan Art Exhibition Series yang diinisiasi Semarang Scetchwalk ini ditaja di TAN Artspace, Jalan Papandayan 11 Semarang.
Dalam pameran STORY.LO.GUE. setidaknya akan dibabar sekitar 20 karya berupka karya sketsa dan lukisan bermedia cat air. Kedua pelukis ini melalui karya-karyanya berkisah melalaui karya visualnya tentang dunia yang digelutinya. Meskipun satu panggung mereka punya kisah dan daya pukau masing-masing dan bahasa sendiri yang terejawantah dalam karya.
Agus Budi Santososo yang akrab disapa ABS dan Ditya mengusung obyek-obyek sekesarian yang dikarbainya. ABS banyak berkisah dengan obyek maupun gagasan seputaran dunia kesenian (budaya) berupa sosok-sosok yang dieksekusinya baik ke dalam sketsa maupunlukisan.
Sedangkan Ditya tak jauh dari dunia lingkungan urban dan dunia kanak-kanak yang diakarbinya sebagai guru Taman Kanak-kanak. Lukisan-lukisan naif dan polos menujukan mereka melukis tanpa beban. Keduanya menyuguhkan lukisan dengan jiwa merdekanya.
ABS dan Ditya melalui lukisan-lukisannya juga melakukan ikut berperan dalam mendokumentasikan dan mewartakan fenomena dunia urban yang kelak kemudian bisa jadi akan menjadi memori kolektif atau kenangan.
Kiprah ABS dijagad kesian tak diragukan lago. Seniman kelahiran Cimahi ini banyak berkecimpung diorganisasi seni dan budaya sekaligus menjadi praktisi. Dalam pameran lukisan ini menurut ABS hanya ingin membuktikan kalau dia serius menggeluti hobinya ini.
“Pameran ini jadi salah satu bentuk pertanggungjawaban saya di dunia seni lukis.Dan mudah-mudahan bisa memantik semangat yang lain juga sehingga dunia seni rupa Semarang semakin semarak,” ujar ABS yang semasa SMA karya sketsa sudah banyak terpublikasi di SKM Haluan Padang.
Kiprah anggota Komunitas Semarang Sketchwalk (SSW) dan Komunitas Lukis Cat Air (KOLCAI) Chapter Semarang pernah mengikuti pameran bersama antara lain Joglosemar Exhibition, Surakarta (2019), Pameran Lukis Cat air “Hadiah untuk Ibu, Semarang (2021), Pameran lukis cat air “Bunga Kehidupan”, Semarang (2021) dan Pameran “Sketsa Tentang Semarang”, Semarang (2022).
Sedangkan Ditya Naumila wanita pelukis kelahiran Semarang 8 Agustus 1985 ini menyukai dunia melukis sejak kecil. Ditya sedari kecil memangcita-citanya ingin menjadi seniman, pelukis, atau designer seperti oomnya. Dia merasa impiannya tercapai begitu masuk Jurusan Seni Rupa Murni Universitas Negeri Semarang (Unnes). Namun cita-citanya kandas dan harus berhenti kuliah, karena sesuatu hal.
Namun Ditya tak pernah putus asa, meski drop out kuliah dia terus melukis dengan semangat yang menggelora. Ditya terus menyambangi komunitas-komunitas menggambar yang ada di Semarang antara lain Orat-Oret, Semarang Sketchwalk, dan KOLCAI Chapter Semarang. Ditya juga diterima mengajar Taman Kanak-kanak yang tentu tak jauh dari dunia menggambar.
Ditya bergabung aktif ikut berbagai kegiatan nyeket, OTS dan terlibat di acara seni rupa dan pameran antara lain International Semarang Sketchwalk, Arsisketur, 101Travelsketch Yogya, Malang, Jakarta dan Bali.
“Saya sempat malu dan tak berani bertemu pak Aryo Sunaryo dosennya di Unnes yang juga aktif nyeket.Sampai kahirnya saya kuliah di Jurusan PAUD, dan kemudian berhasil lulus pada tahun 2017,” kisah Ditya.
Guru Taman Kanak-kanak ini pada tahun 2010 mendirikan komunitas sketsa anak-anak embrio Lare Community yang baru diresmikan namanya pada tahun 2017. Menariknya komunitas ini anggotanya anak-anak di lingkungannya tinggal yang kebanyakan anak buruh dan pekerja serabutan.
“Saya membuat komunitas ini karena rasa priharin akan perkembangan anak-anak di lingkungannya. Saya melihat anak-anak keseharian tumbuh tanpa pengawasan dan terarah. Kegiatan Lare Community salah satunya mengedukasi anak-anak dengan menggambar, nyeket bersama juga mengunjungi museum, perpustakaan, nonton pameran buku, lukisan dan pergelaran seni budaya,” terang Ditya.
Pengalaman founder Lare Community ini dalam kiprah pameran bersama antara lain; Garuda Art Jamming, Semarang (2014), Sketsastra #2 “Aku memilih Bahagia”, Semarang (2019), Pameran Lukisan Cat Air KOLCAI Chapter Semarang “Hadiah untuk Ibu”, Semarang(2021), Lasem Heritage Sketch Journey 2021 bersama Semarang Sketchwalk, Pameran Lukis cat air KOLCAI Chapter Semarang “Bunga kehidupan” di Semarang (2021), Pameran “Semarang dalam Gambar” bersama Semarang Sketchwalk, Semarang (2022), dan Pameran Sketsa tentang Semarang bersama Semarang Sketchwalk di Semarang (2022).
Selain itu, Ditya juga pernah didhapuk menjadi; Juri Gambar Bercerita tingkat SD Se Kecamatan Semarang Barat dan Juri Menggambar di SD Islam Al Azhar Semarang.
“Saya punya obsesi besar ingin terus bisa melukis, menggambar, nyeket dimana pun dan kapan pun. Muaranya Ditya inhin punya studio untuk beraktifitas seninya, mengunjungi berbagi pusat kebudayaan dan mendokumentasikannya lewat jurnal gambar. Pameran STORY.LO.GUE ini adalah sebuah ikhtiar untuk meraih impiannya,” ujar Ditya optimistis.
(Heru Saputro)