Dukung Aksi Bela Palestina, Ketua MPR RI Bamsoet Serukan Penghentian Kekerasan di Palestina
JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi serta mendukung penuh Aksi Bela Palestina yang digelar di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Bamsoet menyerukan agar seluruh elemen bangsa tegak lurus pada amanat Konstitusi, yakni penjajahan di atas dunia, dalam segala bentuk dan manifestasinya, harus dihapuskan dari muka bumi. Karena mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keadilan.
“Presiden Soekarno dalam pidatonya tanggal 17 Agustus 1966 menegaskan upaya Zionis mendirikan negara Israel di atas negeri Palestina nyata merupakan penjajahan. Karenanya, upaya tersebut harus ditentang. Presiden Soekarno juga tidak memilih sikap netral. Sebab sikap netral tidak diperlukan dalam menghadapi penjajahan,” ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (5/11/23).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menegaskan, berdirinya Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat adalah sebuah keniscayaan yang harus dibela. Sebagaimana rakyat Palestina mendukung kemerdekaan Indonesia, bahkan jauh sebelum bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk memproklamirkan diri.
“Apa yang terjadi di Palestina adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Tidak perlu menjadi Muslim untuk menyelamatkan Palestina, tapi cukup menjadi manusia. Entah berapa lagi tokoh dunia yang harus menggemakan seruan agar dunia tergugah dalam satu komitmen kolektif untuk membantu rakyat Palestina dan memanusiakan manusia,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI serta Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini mengaku prihatin karena indeks perdamaian global terus menerus memburuk selama kurun waktu 14 tahun terakhir. Bahkan mungkin perlu dipertanyakan kembali apakah komunitas internasional telah bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan keadilan global, ketika tingkat kepatuhan terhadap supremasi hukum internasional justru mengalami degradasi.
“Karenanya, kita meminta PBB, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk bangun dari ‘tidurnya’ dan bertindak tegas dalam mendorong terwujudnya perdamaian di tanah Palestina. Selain, mendorong langkah-langkah strategis dan nyata dari segenap komunitas internasional untuk menghentikan aksi kekerasan Israel yang tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan,” pungkas Bamsoet. (*)