Emangnya Ada Tokoh Muslim Tionghoa Dunia? Ada Dong, Mereka Salah Satunya
Onlinekoe.com | Dakwah – Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama (Hanzi: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕) yang berarti “malam pergantian tahun”. (Sumber : wiki)
Namun, dilihat dari sisi islaminya, ada juga loh tokoh-tokoh Tionghoa yang beragama Islam. Mereka merupakan para tokoh yang sangat berpengaruh di dunia, khususnya di Indonesia.
Siapa aja sih mereka? Scroll kebawah ya kawan.
Salah satunya dari yang diatas ialah Laksamana Cheng Ho, merupakan penjelajah terkenal dari China yang mengembara antara 1405-1433. Kurang lebih 28 tahun, ia pernah melakukan ekspedisi ke berbagai negeri di Afrika dan Asia, termasuk Indonesia. Saat itu, armadanya terdiri 307 kapal yang membawa sekitar 27.000 pelaut, hingga saat ini, belum ada yang dapat melebihi armadanya, namanya pun tak tabu lagi di Indonesia, sebab dirinya turut menyebarkan agama Islam di bumi nusantara ini.
Kali ini sedikit maju menuju abad ke-19, yaitu Jenderal Ma Bufang merupakan pemimpin Pasukan Nasional Revolusioner. Dilansir dari merdeka.com, jendral tersebut dikenal sebagai jenderal muslim yang cerdas dan oleh Chiang Kai Shek dijuluki sebagai ‘Pedang Kuomintang’.Salah satu ritual Ritualnya sebelum menjalani peperangan adalah menjalankan Salat Sunnah 2 rakaat dan Mengaji. Bahkan, ajudannya sendiri (yang bukan muslim) sampai hafal seluruh bacaan dalam bahasa Arab.
Selama menjalankan ibadahnya, Ma Bufang tak pernah melupakan waktu salat dan selalu membawa Tasbih serta Alquran di kantong bajunya. Bahkan, dia pernah menantang 3 Pemuda Komunis yang hendak membakar Masjid.
“Bakar dulu saya, baru kalian bakar Masjid ini,” teriaknya lantang.
Setelah Perang Sipil Berakhir, ia mengabdikan diri sbg Ketua Dewan Ulama di Taiwan. Dia terpaksa keluar dari dinas militer karena kebijakan Angkatan Bersenjata Taiwan yang diskriminatif pada Umat Islam yang menjadi Tentara.
Dia pernah diterpa berita-berita negatif, di antaranya dituduh membantai 25 Pasukannya sendiri. Namun, ia membantahnya.
(Red/@tinta.emas.1)