Provinsi Lampung

Gedung Kantor Bupati dan DPRK Aceh Utara Tak Bertuan, Ormas: Ini Jadi Pertanyaan Besar

Onlinekoe.com, ACEH UTARA – Nasib gedung Kantor Bupati Aceh Utara dan DPRK Aceh Utara yang terkatung-katung memunculkan komentar miring dari sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Daerah Malikussaleh. Pasalnya, keberadaan bangunan gedung tersebut yang menghabiskan puluhan milyar rupiah belum dipergunakan hingga saat ini.

“Jangankan digunakan, kedua gedung megah yang berdiri di Jalan Banda Aceh – Medan kecamatan Lhoksukon itu malah terkesan terbengkalai,”ungkap ketua Tazkiratul Ummah (TU) Kabupaten Aceh Utara, Tgk. Nurdin kepada media ini, Rabu (10/7/2019) di Lhoksukon

Dia menyayangkan kondisi gedung tersebut saat ini. Ia pun mempertanyakan kelanjutan nasib gedung tersebut kepada pemerintah Kabupaten Aceh Utara, bertujuan sebagai pusat pelayanan masyarakat.

“Sudah lama kami ikuti perkembangan kapan gedung itu bisa difungsikan. Ini kan jadi pertanyaan besar,” pungkasnya.

Tgk. Nurdin meminta kejelasan pemerintah terkait keberadaan kantor Bupati Aceh Utara tersebut, pasalnya bangunan tiga lantai yang berwarna cream ini telah mengalami kerusakan dan ada indikasi merugikan uang negara karena pembangunanya sia-sia.

“Pemerintah Aceh Utara harus mengambil sikap menyelamatkan kantor tersebut agar dapat di gunakan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal, jangan sampai pemkab dinilai terkesan mengabaikan keinginan masyarakat daerah ini,”jelasnya.

Namun, kondisi berbalik justru menjadi pemandangan sisi luar seketika lenyap saat menelisik bangunan di gedung itu. Gedung ini juga memiliki halaman belakang yang luas. Pagar besi setinggi 1,5 meter menjadi palang pertama ketika memasuki bangunan ini. Ilalang dan semak belukar menjadi penghuni tetap di sekitaran halaman depan dan belakang bangunan ini.

Dikatakannya lagi, bahwa Ironis memang, ketika biaya yang tidak sedikit hanya untuk dihamburkan dalam bentuk bangunan kosong tak berpenghuni. Namun inilah fakta yang ditemui.

“Tentunya harus dikelola dengan baik. Contohnya begini, aset tersebut kan bisa digunakan untuk Panti Asuhan bagi anak-anak yatim/piatu. Masih banyak lagi dengan letak strategis ini yang bisa dikemas berbaur positif,” ujar Tgk. Nurdin selaku pengamat sosial asal setempat. (Mhd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *