Generasi Milenial Wajib Ikut Introduction Gen DJ di Kampus Biru Darmajaya
Onlinekoe.com, BANDAR LAMPUNG – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya bekerjasama dengan PT Darmajaya Digital Solusi (DJCorp) menggelar Introduction Gen DJ: dConference 2018, di Aula Lantai III Gedung Rektorat IIB Darmajaya, Senin (15/10/2018).
Kegiatan yang akan diikuti ratusan mahasiswa IIB Darmajaya ini mengusung tema The Power of Milenial Generation in Bulding Indonesia in the Digital Era. Introduction Gen DJ: dConference 2018 menghadirkan pembicara-pembicara handal, Ir. H. Arinal Djunaidi (Gubernur Lampung Terpilih); Dr. Andi Desfiandi, SE., M.A., (Ketua Yayasan Alfian Husin), dan Indra Krisna (Kepala Kantor OJK Provinsi Lampung).
Kepala Bagian Inkubator Bisnis, Teknologi (Inkubitek) dan Pengembangan Karir IIB Darmajaya, Lilla Rahmawati, S, Sos,, M.M, mengatakan Genetika Darmajaya (Gen DJ) adalah program unggulan yang bersinergi antara institusi pendidikan dengan pemerintahan dan dunia usaha (bisnis dan industri) yang dijembatani oleh PT Darmajaya Digital Solusi (DJ Corp) dan IIB Darmajaya.
“Kegiatan utama dalam Startup Academy Program Gen DJ adalah memberikan pelatihan bagi mahasiswa Darmajaya yang memiliki misi pada penguatan, pengembangan skill, teknologi ,inovasi melalui startup dengan sentuhan art, science dan technologi yang berkelanjutan. Sehingga, melahirkan generasi-generasi terbaik Gen DJ,” kata dia.
Chief Executive Officer (CEO) DJCorp, Davit Kurniawan, S.Kom., CCNA juga mengajak para mahasiswa Darmajaya untuk menjadi bagian dari Gen DJ yang siap mengubah semangatnya menjadi aksi nyata.
“Jadilah satu dari ribuan mahasiswa yang siap berperan untuk mengubah, mewujudkan berbagai potensi diri, dan menjadi solusi atas berbagai masalah yang ada dengan kemampuan bisnis dan teknologi informasi,” ajaknya.
Melalui Gen DJ, Davit berharap akan lahir generasi pencipta startup dengan indentitas dan nilai daerahnya. Mereka mampu menjalankan startup yang telah dibangunnya dengan baik, karena telah dibekali kemampuan adaptasi di lingkungan industri kreatif.
“Nantinya, mereka juga memiliki tanggung jawab moral untuk kembali ke kampus menularkan pengetahuan yang telah diterapkan kepada generasi selanjutnya yang masih di bangku perkuliahan. Dan, membuka akses pasar bagi produk potensial yang dimiliki Provinsi Lampung,” kata Davit. (**)