Beranda Jakarta Guncangan Gempa di Cianjur Terasa Sampai di Polda Metro

Guncangan Gempa di Cianjur Terasa Sampai di Polda Metro

Onlinekoe.com | Jakarta — Guncangan gempa bumi dengan 5,6 Magnitudo (M) yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) terasa kuat sampai di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Sejumlah pengunjung hingga polisi yang berada di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) berhamburan ke luar gedung.

Pantauan onlinekoe.com, pukul 13.25 WIB, di depan gedung Ditreskrimum terlihat sejumlah penyidik polisi yang mengenakan kemeja putih celana panjang hitam berhamburan keluar gedung. Tampak terlihat mereka berkumpul menceritakan apa yang dirasakannya.

Selain itu, di depan gedung Ditreskrimsus, hal yang sama terjadi. Para penyidik telah berada di luar akibat gempa bumi yang dirasa kuat.

Adi (45), salah seorang pengunjung, menceritakan gempa bumi berlangsung sekitar 10-15 detik. Dia menyebut para pengunjung gedung langsung berlarian ke luar ruangan.

“Gempanya terasa banget sekitar 10 sampai 15 detik, saya jadi keluar gedung,” kata Adi saat ditemui onlinekoe.com, Senin (21/11/2022).

Meskipun sempat terjadi kepanikan, kata dia, proses keluar dari gedung terbilang aman.

“Iya pasti, sempat terjadi kepanikan, jadi berhamburan semua buat nyelamatin diri dulu karena gempa yang dirasakan benar-benar kencang. Masih sempat berdiri, gempa nggak lama, jadi keluar dengan aman,” kata Adi lagi.

Diketahui, gempa bumi dengan kekuatan 5,6 M di Kabupaten Cianjur terasa kuat guncangannya sampai di Jakarta.

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut diduga akibat dari pergerakan Sesar Cimandiri.

“Diduga ini merupakan pergerakan dari Sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (21/11/2022).

Lebih lanjut dia mengatakan, gempa bumi itu berpusat di sekitar Sukabumi-Cianjur. Gempa itu terjadi akibat patahan geser.

“Merupakan gempa yang diakibatkan patahan geser dengan magnitudo 5,6,” jelas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

(Alex)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini