Halal Bihalal PTPN VII: Kekeluargaan Itu Fundamental!
Onlinekoe.com, BANDAR LAMPUNG – Mengutip tema acara halal bihalal PTPN VII 1440 H, Direktur Utama PTPN VII M.Hanugroho menekankan makna kekeluargaan sebagai sikap dasar dalam bekerja. Pada agenda yang digelar di GSG Kantor Direksi, Rabu (13/6/19), Oho, sapaan akrabnya, meminta seluruh insan PTPN VII berlaku dan bertindak sebagai satu kesatuan yang saling menlengkapi.
Oho yang mendapat giliran menyampaikan sambutan setelah acara tausiah meneguhkan kembali isi ceramah yang disampaikan Dr. Triono. Lima T sebagai mana disampaikan dosen UIN Raden Intan itu adalah ta’aruf (saling mengenal), tafahum (saling mengenali), ta’awun (saling tolong), takaful (saling menjaga tanggung jawab), dan tasamuh (tepo sliro, saling menghormati dan toleransi).
“Terima kasih Pak Ustadz telah memberi pencerahan kepada kami tentang makna terdalam kata kekeluargaan sebagaimana dalam tema acara kali ini. Bagi saya, dan seharusnya bagi kita semua insan PTPN VII, makna kekeluargaan harus menjadi fondasi utama agar kita menjadi produktif bersama,” kata Hanugroho.
Acara halal bihalal itu mengambil tema; “Merajut Kekeluargaan dalam Membangun Semangat Baru untuk Kejayaan PTPN VII.” Hadir pada agenda saling bermaafan itu, Direktur Operasional Husairi, Direktur Komersil Ahmad Sudarto, para direktur anak perusahaan, Kepala Bagian, Manajer Unit, dan seratusan karyawan.
Dirut juga mengajak semua karyawan menguatkan rasa memiliki dengan bekerja keras dengan jujur, tulus, ikhlas. Sebagaimana disampaikan ustadz dalam tausiahnya tadi, kata dia, upaya maksimal dengan landasan ketakwaan kepada Alloh SWT, adalah kunci dari semua kesuksesan.
Oho juga menyampaikan agenda perusahaan dalamwaktu dekat. Antara lain, dalam dua pekan ke depan akan dilaksanakan buka giling tebu di PG Cinta Manis dan Bungamayang. “Saya mengajak kita semua untuk berdoa, agar perjalanan giling 2019 ini lancar dan menghasilkan produktivitas lebih baik,” kata dia.
Sementara itu, Ustadz Triono dalam tausiyahnya mengutip susunan acara halal bihalal keluarga PTPN VII. Rangkaian acara hari ini, kata dia, dihadiri oleh semua level, dari direksi sampai karyawan biasa. Lalu, diisi dengan menikmati lantunan ayat suci, tausiah saling mengingatkan, ramah-tamah saling bersalaman dengan hangat, diakhiri dengan makan siang.
“Maka, nikmat Allah mana lagi yang akan kamu dustakan. Kalimat dalam Qur’an Surah Ar Rahman itu diulang sampai 31 kali,” kata dai muda itu.
Halal bihalal, kata dia, adalah tradisi yang memiliki dimensi silaturahmi luar biasa. Meski dirayakan oleh umat muslim setelah sebulan berpuasa, halal bihalal membuka ruang untuk tasamuh atau toleransi kepada seluruh umat manusia. Sebab, kata dia, relasi kemanusiaan bersifat universal. Ini fakta bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin, kedamaian bagi seluruh alam.
Mubalig bergelar doktor ini mengatakan, sebaik-baik teladan bagi kehidupan manusia adalah Rasulullah S.A.W. Al Qur’an sebagai kitab suci, kata dia, adalah garis-garis besar haluan hidup. Dari Qur’an, Allah kemudian memberi mandat kepada Muhammad sebagai Rasul untuk menerjemahkan menjadi laku atau gerak operasional. Namun, karena zaman terus berubah, teladan Rasul berupa sunnah itu lebih di aktualkan oleh para sahabat dan ulama selanjutnya.
“Yakinlah, sampai kapanpun ajaran Islam akan tetap cocok dengan zaman termodern sekalipun. Mari kita teladani secara utuh, secara kaffah sesuai konteksnya,” kata dia.
Menjelaskan makna 5T (ta’aruf, tafahum, ta’awun, takaful, dan tasamuh), Triono mengurai dengan berbagai contoh konkret. Ia menggambarkan PTPN VII sebagai satu keluarga besar membutuhkan 5T tersebut sebagai budaya dan etos kerja.
“Dengan sikap 5T itu, kita akan mudah menjalankan kerja sesuai tugasnya. Hubungan antarkaryawan juga akan damai dan tenteram. Dengan demikian,produktivitas secara keseluruhan juga akan maju. Kuncinya, selalu berpikir positif dan berprasangka baik. Kalau 5T ini diterapkan di PTPN VII saya yakin, PTPN VII akan jaya,” katanya. (HUMAS PTPN VII)