Onlinekoe.com | Indramayu – Cold Storage Frezzer (gudang beku) berkapasitas 300 ton menyusul dilakukannya peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produksi Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Artati Widiarti dan Bupati Indramayu Nina Agustina, Senin (24/01/2022). Gudang beku sebuah groun breaking (terobosan) KKP RI untuk menyimpan hasil tangkapan ikan nelayan agar kualitas dan harganya stabil.
Ditjen Penguatan Daya Saing Produksi Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Artati Widiarti mengatakan pembangunan gudang beku ini akan memakan waktu 135 hari terhitung mulai hari ini. Ia berharap pembangunannya bisa dipercepat.
Menurutnya, guna mendukung peningkatan produksi ikan disektor hulu, dukungan hilirisasi sangat penting antara lain dengan penguatan penyimpanan hasil ikan terutama yang bersifat musiman. Artinya, dengan adanya gudang beku dapat menyimpan ikan dalam waktu yang cukup sehingga jika terjadi kenaikan produksi ikan bisa terselamatkan dan tidak harus terbuang percuma dan dinilainya dapat dipertahankan.
“Melalaui pembangunan gudang beku diharapkan dapat membantu kestabilan harga ketika terjadi fluktuasi produksi,” kata Artati.
Artati Widiarti menyebutkan, pada periode 2021-2024 KKP RI mempunyai tiga program, pertama penangkapan terukur berbasis kuota. Program ini akan menjadi manajemen perikanan yang lebih baik, menguntungkan dan dapat dikelola dalam jangka panjang sampai anak cucu. Kedua, pengembangan budi daya berorientasi ekspor. Pada program kedua ini sambungnya ada empat komunitas yang dikembangkan yakni udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Ketiga pengembangan budi daya berbasis kearifan local seperti komunitas-komunitas endemik di daerah.
“Ketiga program itu merupakan terobosan KKP untuk mengentaskan kemiskinan juga penyelamatan sumber daya ikan endemik yang ada di daerah Indramayu,” sebutnya.
Ia menambahkan, sebelumnya KKP sudah pernah membangun gudang beku di Indramayu dengan kapasitas 150 ton dan 20 ton.
“Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan bisa membantu kelancaran bisnis kelautan dan perikanan di Kota Mangga Indramayu,” tambah Artati.
Sementara itu, Bupati Indramayu, Nina Agustina mengucapkan terima kasih kepada KKP RI yang telah membangun gudang beku dengan kapasitas 300 ton di daerah yang dipimpinnya. Pihaknya berharap pembangunan gudang beku ini berjalan lancar dan dapat langsung digunakan.
Menurutnya, keberadaan gudang beku atau cold storage menjadi suatu hal penting bagi Kabupaten Indramayu, karena Indramayu sebagai daerah yang memiliki potensi pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat besar. Begitu pula keragaman usaha ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang cukup lengkap mulai dari usaha perikanan tangkap, perikanan budidaya, penggaraman rakyat dan pengolahan hasil perikanan.
Sehingga kata dia, sektor kelautan yang cukup besar ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dan terus ditingkatkan.
“Kontribusi produksi perikanan tangkap Kabupaten Indramayu untuk Provinsi Jawa Barat cukup besar sekitar 61 persen. Sementara untuk TPI Karangsong ini telah menyumbang 80 persen produksi perikanan tangkap di Kabupaten Indramayu,” beber putri mantan Kapolri Jenderal (Purn) Dai Bachtiar ini.
Bupati juga berharap keberadaan gudang beku dapat mengatasi sulitnya akses pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan. “Ikan yang belum dapat dipasarkan bisa disimpan sambil menunggu harga ikan stabil dengan tetap mempertahankan mutu ikan serta untuk menjamin ketersediaan stok pasokan ikan konsumsi masyarakat di Indramayu. (Y_red)